Viral Video Porak-Porandakan Pos Penyekatan Suramadu, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum/RMOLJatim
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum/RMOLJatim

Viral video memporak-porandakan sejumlah meja, kursi dan berkas oleh sejumlah masyarakat di pos penyekatan jembatan Suramadu sisi timur pada Jumat (18/6) dinihari. Kejadian ini di luar dari dugaan petugas maupun aparat yang berjaga. 


Pasalnya arus lalu lintas pengendara yang masuk ke kota Surabaya tidak seperti biasanya. Parahnya semakin bertambahnya waktu jumlah pengendara kian bertambah.

"Penyekatan kalau di Suramadu seperti biasanya, namun pagi ini volume kendaranan mulai pukul 02.00 Wib sudah mulai tidak seperti biasanya khususnya roda 2, kemudian pukul 03.00 Wib lebih banyak lagi volumenya," jelas Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum dikutip Kantor Berita RMOLJatim di pos penyekatan Suramadu, Jumat (18/6).

Menurut Ganis, kemungkinan emosi warga yang belum diketahui secara pasti kependudukannya itu tak terbendung lantaran lamanya menunggu hasil swab antigen.

Padahal petugas piket yang berjaga telah melakukan pekerjaannya sesuai dengan perintah.

"Sementara pelaksanaan kegiatan penyekatan ini tentunya untuk masyarakat biar sehat. Kita sudah melaksanakan sesuai SOP yang ada. Kita laksanakan 1x24 jam untuk mereka yang belum swab atau memiliki surat rapid test antigen. Tadi karena semua masyarakat ingin cepat dilayani, tidak sabar, buru-buru sehingga terjadi miss," paparnya.

Ganis menambahkan, kejadian yang tak layak dilakukan itu beruntung cepat diatasi oleh aparat keamanan.

"Aparat yang ada di sini segera melakukan mengurai kepadatan tersebut. Kepada pihak yang tadi kita beri pelayanan dan sata ini sedang kita tindak lanjuti," tegasnya.

Dalam insiden itu, kata Ganis belum ditemukan secara pasti kerugian meterial maupun korban jiwa. Namun ada dampak yang bakal menyita perhatian serius dari pemerintah.

Dampak tersebut yakni lolosnya sejumlah warga yang belum dilakukan swab ketika masuk Surabaya apakah mereka dalam kondisi sehat atau terpapar Covid-19.

"Dampak tidak ada kerugian material maupun kerugian jiwa. Tapi mungkin ada beberapa masyarakat tidak sempat dilakuan swab, sehingga kita tidak menjamin dia sehat atau tidak," ungkapnya.

Dengan lolosnya sejumlah warga tersebut, Ganis berharap agar masyarakat Surabaya lebih waspada lagi.

Sebab kondisi warga tesebut belum diketahui keberadaannya di Surabaya. Apalagi saat ini ada varian baru Covid-19 dari India yang penularannya lebih cepat.

"Kita berharap semua masyarakat harus waspada. Apa lagi dengan kasus positif yang semakin bertambah, varian baru ada, kami berharap masyarakat kooperatif mengikuti prosedur yang ada di pos penyekatan dan tetap bersabar," pungkasnya.