Sikap Komnasham yang menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron secara terbuka menambah polemik berkepanjangan.
- Anang Latif Ungkap Kronologi Dipalak Johnny Plate Rp500 Juta Tiap Bulan
- Anas Urbaningrum Dieksekusi ke Lapas Sukamiskin
- Firli Bahuri: Saya Membuka Diri Dengan Segenap Elemen untuk Bersihkan Negeri Iini dari Korupsi
Pengamat hukum Universitas Al Azhar Indonesia Suparji Ahmad mempertanyakan apa urgensi Komnasham mengumbar ke publik selain menata penyelesaian masalah yang dimiliki.
"Tidak solutif dan malah nambah menjadi polemik yang berkepanjangan. Apa urgensi mengungkap hal tersebut. Seharusnya perpektifnya untuk membantu menyelesaikan masalah sesuai kewenangan yang dimiliki," demikian kata Suparji kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/6).
Dalam pandangan Suparji pengungkapan ke publik tidak memberikan solusi efektif dan efisien. Sebab, belum ada meknanisme yang dapat ditempuh dengan masalahitu.
"Tidak perlu mengkonversi dengan membuka keterangan pimpinan KPK. Hasil pemeriksaan tersebut untuk dilakukan analisis dan menjadi bagian dari materi untuk menyusun rekomendasi," tandas Suparji.
Komnasham memberi keterangan ke awka media bahwa dalam pemeriksaan, Nurul Ghufron mengaku tidak tahu menahu siapa sesungguhnya yang menjadi inisiator.
Atas pertanyaan yang disampaikan Komnasham itu sudah dibantah oleh Nurul Ghufron. Meski demikian sorotan publik pada hal itu tidak kendor sedikitipun.
- Rekaman CCTV Rumah Dinas Ferdy Sambo Ditemukan, Kini Sedang Disingkronisasikan
- RS Premier Surabaya Dilaporkan ke Polda Jatim
- Sidang Eksepsi Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo, Kuasa Hukum Johnny G Plate Seret Nama Presiden Jokowi