Mobilitas Masyarakat Masih Tinggi, Kasus Covid-19 Saat PPKM Jawa Dan Bali Masih Meroket

Tampilan layar Rakor Implementasi PPKM Darurat di Jatim dan Bali secara virtual/Repro
Tampilan layar Rakor Implementasi PPKM Darurat di Jatim dan Bali secara virtual/Repro

Meski telah dilaksanakan PPKM Darurat Jawa-Bali, Namun pergerakan kendaraan dan masyarakat relatif tidak berubah. Aktivitas masyarakat di malam hari cenderung meningkat dan diperlukan penertiban.


Demikian ditegaskan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat  membuka Rapat Koordinasi ( Rakor) melalui teleconference terkait pengendalian dan pembatasan mobilitas di Jawa Timur dan Bali, Rabu (7/7).

Rakor tersebut diikuti oleh 200 peserta, turut hadir Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Bali, Wayan Koster dan seluruh Bupati dan Wakil Bupati Jawa Timur dan Bali, Kapolda maupun Forkopimda terkait. 

"Mobilitas pengendalian pengetatan mobilitas masyarakat terkait penyebaran kasus  Covid-19 di Jawa Timur dan Bali hingga hari ini, Rabu, tanggal Juli masih tinggi," kata Luhut, dikutip Kantor Berita RMOLJatim. 

Penyebab lonjakan kasus Covid -19 di dua provinsi yang berbatasan langsung ini, menurutnya  karena penurunan mobilitas masyarakat di Provinsi Jatim dan Bali masih rendah, dibandingkan dengan provinsi lainnya. Penurunan mobilitas perlu di fokuskan pada aktivitas masyarakat terutama di malam hari. Hal ini dilihat dari pergerakan kendaraan dan masyarakat di dua provinsi ini.

"Pergerakan kendaraan dan masyarakat relatif tidak berubah. Aktivitas masyarakat di malam hari cenderung meningkat. Perlu ada penertiban terutama aktivitas di malam hari," terangnya.

Sedangkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melaporkan telah melakukan upaya pengendalian mobilitas masyarakat. Langkah ini harus dilakukan secara cermat dan hati-hati.

"Kehati-hatian kita dalam menyiapkan plan affection secara detail sangat penting," terangnya.

"Supporting kepada seluruh elemen yang mendukung dalam upaya penurunan mobilitas masyarakat di Jawa Timur sangat penting," kata Khofifah.

Sementara pihak Kemendagri  menyampaikan, penegakkan hukum yang tepat bagi masyarakat, yang tidak mematuhi aturan telah berlangsung. serta secara tegas pemberian sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan. 

Senada dengan Luhut, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menilai, mobilitas yang masih saat pelaksanaan PPKM Darurat justru membuat angka kasus covid makin meningkat.

"Mobilitas masyarakat saat PPKM Darurat di Jawa Timur dan Bali saat ini semakin tinggi, hal itu yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19," katanya. 

Karena itu, Tito karnavian meminta Kapolda Jawa Timur dan Bali untuk terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang adanya pengendalian pembatasan mobilitas saat PPKM Darurat.

Diakhir acara, Kemenkes menyampaikan  kesimpulannya, bahwa Provinsi Jatim dan Bali membutuhkan respon yang lebih ketat untuk penurunan mobilitas penduduk untuk pengendalian lonjakan kasus. Selain itu, upaya vaksinasi perlu ditingkatkan untuk mencapai kekebalan kelompok dan melindungi masyarakat yang paling rentan.