Chili: Vaksin Buatan Pfizer Lebih Manjur Atasi Covid-19 Dibanding Milik Sinovac

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa vaksin buatan Sinovac Biotech memiliki efek yang kurang manjur dibanding suntikan Pfizer dalam menghentikan Covid-19 di Chili.


Dalam analisisnya, para peneliti menemukan bahwa CoronaVac memiliki tingkat efektif untuk mencegah Covid-19 sebesar 66 persen di antara orang dewasa yang divaksinasi lengkap, dibandingkan 93 persen untuk suntikan yang dibuat oleh Pfizer dan mitranya BioNTech.

"Inokulasi yang tidak aktif, yang diberikan kepada lebih dari 10 juta orang Chili, sedikit kurang efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian daripada vaksin mRNA, yang diberikan kepada kurang dari setengah juta orang," menurut penelitian yang diterbitkan Rabu di New England Journal of Kedokteran, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (8/7).

Penelitian dilakukan dari Februari hingga Mei, ketika alpha dan gamma menjadi

varian yang paling mengkhawatirkan yang paling sering terdeteksi di Chili.

Data awal yang dirilis pada bulan April menemukan bahwa CoronaVac 67 persen efektif dalam mencegah infeksi Covid-19 yang bergejala dan menangkal 80 persen kematian akibat penyakit tersebut.

"Hasil akhir menunjukkan CoronaVac, andalan strategi vaksinasi Chili, memberikan perlindungan yang efektif terhadap Covid-19, termasuk penyakit parah, konsisten dengan hasil uji coba tahap menengah," kata para penulis.

Pada 10 Mei, Kementerian Kesehatan Chili telah memberikan hampir 14 juta dosis CoronaVac, termasuk cukup untuk mengimunisasi 6,36 juta orang secara penuh.  

Sebagai perbandingan, 2,4 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech juga telah diberikan.

Orang yang berusia 16 tahun atau lebih, serta memenuhi syarat, akan diberikan imunisasi, sesuai dengan jadwal vaksinasi nasional.

Studi ini didanai oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Nasional Chili.