Tak Terpengaruh PPKM Darurat, Penjualan Hewan Kurban di Lamongan Justru Meningkat

Bupati Lamongan Yohronur  meninjau Penjualan Hewan
Bupati Lamongan Yohronur  meninjau Penjualan Hewan

Adanya  pembatasan selama pandemi Covid-19 tidak berdampak pada penjualan hewan kurban. Justru di Kabupaten Lamongan penjualan hewan kurban mengalami kenaikan drastis dibanding pada  tahun sebelumya 


“Dari beberapa tempat penjualan sapi dan kambing rata-rata sudah habis terjual. Salah satunya  di Kecamatan Sugio menyediakan 250 ekor sapi dan yang sudah terjual sudah 240 ekor. Pada prinsipnya penjualan hewan kurban di tengah pandemi ini produksi hewan ternak di Kabupaten Lamongan cukup menggembirakan,"  ujar Bupati Yuhronur Efendi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, ketika meninjau salah satu titik penjualan hewan kurban di Kabupaten Lamongan Jumat, (16/7).

Pada tahun ini sebanyak 175 titik penjualan hewan kurban yang tercatat di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, dan telah dipastikan kesehatannya dengan  melakukan pemeriksaan mulai dari mata hingga kondisi tubuh hewan. 

Pemeriksaan tersebut untuk memastikan hewan kurban yang dijual terlihat cukup sehat, cukup umur dan pemeliharaan juga memadai.

“Alhamdulilllah dari beberapa tempat kita lihat, hewannya rata-rata sehat dan siap untuk dipotong pada saat idul adha nanti. Dan ini sebelumnya sudah dipastikan oleh petugas Dinas Peternakan,” lanjut Bupati Lamongan 

Pada kesempatan tersebut, Bupati Lamongan  meminta masyarakat mentaati panduan teknis pemotongan hewan kurban sebagaimana yang tertuang dalam SE Dirjen PKH No. 8017 Tahun 2021. Pemerintah melakukan mitigasi resiko yakni di lokasi penjualan hewan kurban dan lokasi pelaksanaan kurban.

Beberapa ketentuannya yakni, penjualan dan pemotongan hewan kurban dilakukan ditempat yang berijin, wajib menggunakan APD minimal  masker, menjaga jarak minimal 1 meter,  pemeriksaan suhu tubuh dan penyediaan fasilitasi cuci tangan dan hand sanitizer.

“Sebisa mungkin penyembelihan dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH), kalaupun tidak di RPH dipastikan semua yang memotong  itu sehat, tidak terpapar, dan ketentuan lainnya. Semuanya itu sifatnya adalah untuk menjaga jangan sampai ini menjadi klaster baru' tegas Bupati Yuhronur.