Jadi Rujukan Pasien Covid-19, RSUD Ngawi Pesan 16 Peti Mati per Hari

Ilustrasi pembuatan peti mati di Surabaya/ RMOLJatim
Ilustrasi pembuatan peti mati di Surabaya/ RMOLJatim

RSUD dr Soeroto Ngawi yang menjadi rumah sakit rujukan perawatan pasien Covid-19 sempat memesan peti mati hingga 16 unit untuk jenazah dalam sehari. 


Kebutuhan peti mati hingga belasan unit tersebut setelah terjadinya lonjakan kematian akibat pandemi saat ini.

"Sempat melonjak empat hari lalu kalau sekarang sudah stabil. Kemarin itu sampai 16 peti mati per hari," terang Agus Priyambodo Direktur RSUD dr Soeroto Ngawi, Minggu, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, (18/7).

Kata Agus, untuk mencukupi kebutuhan peti mati,  ia memesan dari Solo ditambah para perajin lokal Ngawi. Padahal, sebelumnya dalam situasi normal rata-rata setiap hari hanya 5 peti mati yang dibutuhkan seperti bulan lalu. 

"Permintaan peti mati mulai meningkat sejak awal bulan ini," ulasnya.

Lebih lanjut, bicara harga peti mati beber Agus memang lebih miring dari Solo dibanding lokalan. Hanya saja saat ini dari Solo menyanggupi 12 unit peti mati per harinya akibat banyaknya permintaan dari beberapa rumah sakit. 

Pungkas Agus, untuk para ahli waris dimohon bersabar ketika jenazah keluarganya sedikit lambat dalam penanganan. Mengingat jumlah tenaga pemulasaraan jenazah di RSUD dr Soeroto Ngawi hanya 10 orang.