Pernyataan Ade Armando Menuai Kritik, Demokrat: Setiap Nyawa Itu Berharga

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra/Net
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra/Net

Pernyataan Ade Armando membandingkan angka mortality rate atau rasio kematian antara Inggris dan Indonesia yang diakibatkan virus corona baru (Covid-19), menuai kritik pedas dari masyarakat.


Menyikapi hal tersebut Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Jurubicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyampaikan tak sepatutnya Ade Armando membandingkan angka kematian antara Indonesia dengan negara lain.

Herzaky kemudian menyampaikan bahwa sikap Partai Demokrat sesuai dengan yang dinyatakan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kata AHY, setiap nyawa yang hilang mulai bapak/ibu, suami, anak dan saudara dan seluruh orang dekatnya adalah menimbulka rasa kehilangan yang mendalam.

Ia meminta Ade Armando tidak memperkecil nilai nyawa manusia hanya sebatas pada data statistik.

"Setiap nyawa itu sangat berharga. Janganlah kemudian mengecilkan nilai nyawa manusia, dan rasa berduka rakyat Indonesia yang kehilangan, menjadi sekedar angka statistik,” tegas Herzaky dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/7).

Menurutnya, Ade Armando jangan meremehkan nyawa manusia apalagi membanding-bandingkan antara Indonesia dengan negara lain.

"Apalagi, kalau kemudian angka itu digunakan untuk meremehkan, merendahkan, nilai nyawa yang hilang. Dianggap lebih sedikit dibandingkan dengan negeri lain. Sangat tidak punya empati dan sangat tidak bermoral,” katanya.

Dia menambahkan seharusnya para pendukung pemerintah tidak menyajikan data kematian dengan perbandingan harusnya dengan prestasi.

Ia kemudian mempertanyakan, apa saja yang bisa dilakukan pemerintah dan pendukungnya selain menyajikan data statistik yang terkesan menguntungkan rezimnya.

Lebih-lebih, tambah Herzaky hanya untuk menunjukkan bahwa pemerintahannya ingin dianggap berprestasi.

“Sangat menyedihkan kalau pola pikir ini yang terus tertanam dan menjadi pedoman dalam bersikap, berperilaku, dan berucap di kalangan pejabat pemerintah,” tandasnya.