Dokter di Bondowoso Temukan Organik untuk Disinfektan dan Bisa Dikonsumsi

Temuan untuk Disinfektan
Temuan untuk Disinfektan

Dua orang dokter asal Bondowoso berhasil temukan probiotik organik yang bisa dikonsumsi dan dijadikan disinfektan.


Ditemukannya probiotik tersebut karena  merasa prihatin dengan kondisi penyebaran covid-19 saat ini. Apalagi, sebelumnya ketika penyemprotan dilakukan menggunakan cairan disinfektan kimia, jumlah kasus covid-19 tidak menunjukan penurunan yang signifikan.

Dikatakan dr. Indra Kusuma, salah satu penemu probiotik tersebut mengatakan, selain untuk disinfektan, juga efektif untuk mengobati pasien, karena sudah ada beberapa pasien yang sembuh dengan mengkonsumsi antibiotik ini.

"Dari situ saya merasa disinfektan tersebut tidak efektif, terbukti kasus penularan masih tinggi," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Maka dari itu, ia mengaku memiliki inisiatif untuk membuat probiotik organik tersebut dengan bahan-bahan yang tersedia di Kabupaten Bondowoso. Ketika produknya sudah jadi, pihaknya mencoba untuk menyemprotkan diberbagai titik. Kemudian menurut dokter Indra, terbukti jumlah kasusnya berkurang bahkan tidak ada.

"Selain itu, untuk pasien positif covid-19 juga bisa negatif setelah mengkonsumsi penemuannya itu," tambahnya.

Selain bisa digunakan untuk disinfektan organik,  penemuannya itu juga bisa dikonsumsi oleh para penyintas covid-19. Serta beberapa orang sudah terbukti bisa negatif.

"Bisa diminum juga,ini sudah ada contohnya," ungkapnya.

Diakuinya, untuk pembuatannya sendiri membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu untuk melakukan fermentasi bahan-bahan yang dicampurkan tadi. Baru setelah proses fermentasi probiotik itu bisa diaplikasikan. Baik untuk disinfektan atau untuk dikonsumsi manusia. 

"Proses fermentasinya baru matang setelah tiga minggu," tandasnya.

Sementara itu, dr Rasmono penemu lainnya, mengatakan, mengaplikasikan penemuan itu pada pasien covid-19, menyesuaikan dengan kondisi pasien, artinya setiap pasien dengan kondisi penularan ringan, sedang, atau berat berbeda pula cara konsumsinya. 

"Untuk derajat ringan kita gunakan satu sendok makan dalam air 20 mili. Utamakan air hangat terus bisa ditambah madu atau gula.  Untuk yang derajat sedang kita gunakan dua sendok makan. Itu diminum tiga kali dalam sehari," ungkapnya.

Menurutnya, dalam waktu dua hingga tiga hari sudah bisa dilihat perubahannya. Artinya sudah mulai ada perbaikan pada kondisi pasien covid-19. Sehingga ketika terus dikonsumsi pihaknya meyakini orang yang positif bisa menjadi negatif dan sehat seperti semula. 

" Jika rutin dikonsumsi dipastikan bisa sehat seperti semula," tuturnya.

Pihaknya menyediakan antibiotik organik itu untuk pemerintah kabupaten sebanyak 5 ribu liter probiotik secara gratis. Sementara, satu liter probiotik memiliki rasio 20 liter air. Penyemprotan-nya bisa dilakukan selama tiga hari berturut-turut. 

"Kita semprot pagi hari, selama tiga hari berturut-turut. Insyaallah hari ke empat bisa. Dicatat di lapangan seberapa besar penurunan kasus positif," pungkasnya.

Sebagai informasi, untuk mendapatkan bahannya terbilang cukup mudah. Semua bahannya tersedia di Bondowoso, seperti kentang, air kelapa, nanas, tape, dedak katul, daging sapi serta berbagai bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut kemudian difermentasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.