Rizal Ramli: Kalau Jokowi Ingin Persatuan, Hentikan Dulu Permainan BuzzerRp 

Tokoh senior DR. Rizal Ramli/Net
Tokoh senior DR. Rizal Ramli/Net

Tokoh nasional DR. Rizal Ramli akhirnya memaklumi adanya pendengung atau buzzer di media sosial. Pasalnya, mereka merupakan bagian dari kelompok bayaran yang diciptakan memang untuk mendengung


Bagi Rizal Ramli, kelompok yang disebutnya sebagai BuzzerRp ini hanya bisa mendiskreditkan pembawa pesan tanpa bisa membantah atau berargumen tentang pesan yang disampaikan.

“Rizal Ramli sudah kenyang di-branded BuzzerRp dengan 7 istilah, “nyinyir, pecatan, sakit hati, tua bangke, belajar dulu ngomong R, belum bisa move on, tidak ada prestasi”. Jutaan kali,” ujarnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/7).

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini mengatakan bahwa BuzzerRp merupakan kelompok yang tidak bisa membaca dan membantah data, fakta, analisa, prediksi, dan saran yang dia sampaikan kepada pemerintah.

Sehingga cara-cara yang nonintelektual digunakan untuk memberi pembenaran pada pemerintah.

“BuzzerRp berbayar, mereka itulah sokoguru pendukung militan Mas Joko Widodo,” ujarnya.

Kepada Presiden Joko Widodo, Rizal Ramli berpesan agar aksi-aksi penggunaan BuzzerRp dihentikan. Selain menjadi sampah demokrasi, penggunaan buzzer turut merongrong niat Jokowi untuk menciptakan persatuan dan gotong royong.

“Kalau Jokowi tulus ingin persatuan dan gotong royong, hentikan dulu permainan BuzzeRP sampah demokrasi itu,” tegasnya

“Kalau tidak, seruan-seruan Jokowi itu palsu dan main pencitraan saja!” demikian Rizal Ramli.