Nak, Ibu Sedang Melacur! (9)

Cover by Denny NJA
Cover by Denny NJA

Dilamar Istri Calon Suami

Benar-benar sulit dipercaya. Ternyata, ada seorang wanita yang mau “mempersilahkan” suaminya kawin lagi.

Bagaimana cara Gofur membujuk istrinya. Atau, barangkali, Gofur main kasar, sehingga istrinya takut dan mengijinkannya kawin.

Rika tak punya pilihan. Untuk menjawab pertanyaannya sendiri, jawabannya cuma satu: pergi ke Bojonegoro dan menemui istri Gofur.

Di luar dugaan. Ketika ia bertemu istri pacarnya, Rika baru percaya semua omongannya.

Wanita itu jauh dari yang Rika kira. Dia sopan, lembut, dan berhati mulia.

Namanya Yatik. Usianya tak terpaut jauh dengan Gofur. Mereka bicara banyak hal. Termasuk masalah pernikahannya dengan suami sebelum-sebelumnya.

“Aku sudah mendengar hubunganmu dengan suamiku. Aku juga sudah mendengar kisahmu dengan suami-suamimu sebelumnya. Dan aku merasa terpanggil untuk menolongmu,” kata Mbak Yatik.

Ah, wanita muda itu benar-benar merasa ada yang aneh. Ia merasa wanita yang duduk di hadapannya benar-benar berbeda, ataukah sakit.

“Maaf, bukannya aku meremehkanmu. Aku tahu kamu wanita yang kuat. Tapi aku merasa tersanjung jika kamu mau menikah dengan suamiku,” katanya lagi.

Gila! Menikah dengan suaminya.

Rika masih ragu-ragu, antara menjawab iya dan tidak. Banyak pertimbangan yang harus diambil. Salah satunya, bagaimana dengan statusnya nanti?

Dan, ia, yah ia masih butuh waktu.

Menikah persoalan mudah. Sudah dua kali Rika menikah. Semuanya berakhir dengan kegagalan. Apakah ia harus mengulangi untuk ketiga kalinya.

Dan menurutnya, pernikahan ketiga ini tak semudah yang pertama dan kedua.

“Aku butuh waktu berpikir, Mbak!” Kata Rika saat itu.

Dia memahami kebingungan Rika. Mereka saling diam. Sementara Gofur, dia tak ikut dalam pembicaraan di ruang tamu. Ini khusus masalah wanita. Antara istri dia, dan Rika, yang dilamar jadi istrinya juga.

Rika masih ingat, Mbak Yatik berpesan:

“Kamu nggak usah bingung. Kalau bisa, kamu mau tinggal di sini setelah menikah nanti!” Rika benar-benar dibuat makin terkejut.

“Kamu bisa tinggal di kamar sebelah sana,” katanya seraya menunjuk kamar yang kosong.

Rika sempat tanya, bagaimana nanti tanggapan warga di sini.

Dia menjawab: “Kamu gak usah khawatir. Kalau kamu sudah menikah sah, lantas apa yang dikhawatirkan.”

Rika diam lagi. Berpikir dan berpikir. Dan setelah dipikir-pikir, toh tak ada salahnya jika menikah dengan Gofur. Selama dia bisa bersikap adil terhadap istri-istrinya, ia rasa tidak masalah.

Setelah terjadi kesepakatan, mereka pun menikah. Dan seperti pernikahan-pernikahan sebelumnya, ijab qabul dihadiri modin dan seluruh keluarga. Usai ijab qabul, diteruskan resepsi pernikahan dengan sangat meriah.[bersambung]

Penulis adalah wartawan Kantor Berita RMOLJatim