Pemkab Bojonegoro Mulai Gencar Lakukan Proses Donor Plasma Konvalesen 

Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah saat mempromosikan donor plasma konvalesen/Repro
Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah saat mempromosikan donor plasma konvalesen/Repro

Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro mulai gencar melakukan proses donor plasma konvalesen. Sejak alat dilaunching Kamis (22/7) kemarin.


Meski baru sehari dilaunching, namun hari ini sudah ada 5 orang yang melakukan donor plasma konvalesen dan berhasil mendapatkan 15 kantong plasma konvalesen, yang masing-masing berisi 200 ml

"Sekarang masih jalan pendonor ke 6 dan ke 7, dan untuk besok ada 2 pendonor yang sudah terdaftar, mungkin juga masih ada 2 tambahan pendonor lagi nanti," terang Kepala Unit UDD PMI Kabupaten Bojonegoro, dr Imam Sutrisno dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (23/7)

Pengambilan plasma darah konvalesen ini, masih Imam Sutrisno, berbeda dengan donor darah biasa. Untuk mengambil plasma darah, digunakan alat apheresis untuk memisahkan antara sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan plasma konvalesen.

"Untuk prosenya juga agak lama berbeda dengan donor darah biasa, donor darah konvalesen kurang lebih butuh waktu 1 jam, sedangkan donor darah biasa cukup dengan waktu 7 menit," paparnya.

Imam juga menjelaskan, banyaknya plasma konvalesen yang dihasilkan juga tergantung dengan berat badan pendonor. Jika lebih dari 100 kilogram kurang lebih bisa menghasilkan 4 kantong.

"Kalau pendonor kita yang pertama ini jadi 3 kantong dengan berat badan kurang lebih 70  kilogram," jelasnya.

Dari proses tersebut, alat apherisis dengan otomatis membagi sendiri plasma konvalesen ke dalam kantong darah yang sudah disiapkan. Untuk setiap kantong berisi 200ml.

Kepala UDD tersebut juga menjelaskan, sebelum adanya alat apherisis pihaknya selalu membawa pendonor ke Sidoarjo untuk melakukan transfusi namun sudah 300 an Kantong yang telah didistribusikan.

"Kurang lebih sudah ada 300 Kantong yang kami distribusikan, dengan proses yang dilakukan di Sidoarjo," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu anggota Polres Bojonegoro, Samsul Anam menjadi pendonor pertama yang mendonorkan plasma konvalesenya di UDD PMI Kabupaten Bojonegoro.

Pendonor tersebut menjelaskan, mendonorkan plasma konvalesen rasanya tidak jauh berbeda seperti donor-donor biasa, akan tetapi proses donor tersebut lebih lama dari donor biasanya.

"Rasanya ya seperti donor biasa tapi agak lebih lama donor konvalesen ini," ungkapnya.

Abdi negara yang sudah sembuh dari Covid-19 pada 21 juli lalu itu mengharap plasma konvalesen yang telah Ia donorkan tersebut bisa bermanfaat bagi para pasien yang saat ini masih berjuang melawan virus Covid-19.

"Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat, dan untuk para penyintas yang sudah sembuh, mari donorkan plasma konvalesenya untuk membantu sesama," tandasnya.

Seperti diketahui, Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah melaunching dan meninjau langsung lokasi donor plasma konvalesen dan juga mengucapkan terimakasih kepada warga yang telah mendonorkan plasma konvalesenya.

Dalam agenda tersebut Bupati menyampaikan bahwa Alat Apherisis yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ini harus dimaksimalkan, salah satu caranya mendata para penyintas covid-19 yang telah sembuh.

"Data lengkap nama dan alamat, kemudian dihubungi untuk mendonorkan plasma konvalesen," pungkasnya.