Akhirnya Meminta  Maaf, Jusuf Hamka Mengaku Tidak Bermaksud Diskreditkan Perbankan Syariah

Dirut PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), Jusuf Hamka dan Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Iggi Haruman Achsien./RMOL
Dirut PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), Jusuf Hamka dan Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Iggi Haruman Achsien./RMOL

Pengusaha Jusuf Hamka akhirnya meminta maaf. Bos perusahaan tol Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) itu mengaku tidak bermaksud mendiskreditkan perbankan syariah.


Sebelumnya, Jusuf Hamka diperas bank syariah senilai puluhan miliar rupiah. Ketika menyampaikan pengakuan itu, Jusuf Hamka juga menuding bank syariah lebih kejam dari bank konvensional dan berprilaku bagaikan lintah darat.

Permintaan maaf Jusuf Hamka disampaikannya kepada Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Iggi Haruman Achsien. Keduanya bertabayyun pada Sabtu sore (24/7).

Dalam permintaan maafnya, Jusuf Hamka mengaku tidak bermaksud menyinggung dan mendiskreditkan perbankan syariah dan perekonomian syariah umumnya.

Demikian disampaikan Iggi Haruman Achsien dalam keterangan kepada redaksi Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu.

“Industri perbankan syariah sebagai salah satu unsur dalam ekonomi syariah di Indonesia sedang dalam tahap konsolidasi menuju kebangkitan. Ada peran OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang melakukan pengaturan dan pengawasan. Ada DSN MUI (Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia) yang ikut mengawal aspek syariahnya agar memenuhi kepatuhan fatwa dari DSN MUI,” urai Iggi menjelaskan kerangka kerja perbankan syariah.

Untuk itu, MES mengimbau semua pihak mengedepankan tabayyun sebelum menyampaikan pernyataan-pernyataan yang negatif dan kontraproduktif bagi upaya mengarusutamakan perekomian syariah.

“Agar para pihak menghormati perjanjian yang telah dibuat dan  menyelesaikan dengan langkah-langkah sesuai koridor akhlakul karimah. Jangan sampai media dijadikan sebagai pilihan penyelesaian nasabah yang justru berpotensi kontraproduktif,” ujarnya lagi.

Iggi juga mengatakan bahwa industri tetap memerlukan pemikiran kritis konstruktif untuk memperbaiki dan menyempurnakan operasional bank syariah dan keuangan syariah secara keseluruhan.

Namun dia berharap semua pihak sepakat untuk meletakkan kepentingan sosialisasi dan edukasi tentang ekonomi syariah kepada masyarakat luas sebagai kepentingan yang lebih utama daripada kepentingan masing-masing pihak.

“Saya telah melakukan tabayyun secara langsung ke beliau. Pak Jusuf Hamka menyampaikan sedang berkoordinasi dengan OJK. Pak Jusuf Hamka juga meminta maaf dan mengatakan tidak bermaksud menyinggung perekonomian syariah dan bank syariah khususnya,” demikian Iggi Haruman Achsien.