Didukung Aliansi Quad, India Bisa Kalahkan China dan Menjadi Pusat Produsen Vaksin Covid-19 

Vaksin Covid-19/Net
Vaksin Covid-19/Net

Amerika Serikat (AS) mendorong agar India untuk mengerahkan sumber dayanya demi mengalahkan diplomasi vaksin China.


Dorongan itu akan disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ketika melakukan kunjungan ke India pekan depan. Washington mengharapkan agar India kembali bangkit sebagai pengekspor vaksin dan memainkan peran kunci dalam perang melawan Covid-19.

Kunjungan Blinken ke India ditujukan untuk membahas persiapan pertemuan tingkat tinggi para pemimpin Quad dan pertemuan 2+2 antara AS dan India.

Pada Maret, para pemimpin Quad sendiri telah bertemu secara virtual. Dalam pertemuan, Presiden Joe Biden beserta rekan-rekannya menyusun rencana aksi untuk mempercepat produksi vaksin Covid-19, termasuk menjadikan India sebagai pusat produsen vaksin dunia, dengan AS dan Jepang memberikan dukungan keuangan.

Dikutip dari India Narrative pada Minggu (25/7), aliansi vaksin saat ini sangat penting karena vaksin buatan China terbukti telah gagal bekerja melawan Covid-19.

China telah mengekspor sekitar setengah miliar dosis vaksin Covid-19 ke lebih dari 30 negara, baik dalam bentuk kesepakatan pembelian maupun hibah bantuan kemanusiaan.

Di negara-negara yang menggunakan vaksin buatan China, terjadi lonjakan kasus Covid-19. Misalnya Thailand, Indonesia, Singapura, dan Filipina.

Alhasil, sejumlah negara mulai beralih untuk berlomba mendapatkan vaksin buatan Barat, seperti AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer.

Dalam kesepakatan Quad, disebutkan bahwa United States Development Finance Corporation akan mendanai Biological E Ltd India untuk memproduksi setidaknya 1 miliar dosis vaksin Covid-19 pada akhir 2022. Vaksin yang akan diproduksi termasuk dosis tunggal Johnson & Johnson.

Sementara itu, Serum Institute of India juga telah mencapai kesepakatan untuk memproduksi vaksin Covid-19 Novavax.