Presiden Joko Widodo disarankan untuk kembali melakukan reshuffle dengan mengganti para menteri yang tidak bisa bekerja. Sebab, rakyat sudah mulai gerah dengan kebijakan yang tidak tepat dalam penanganan pandemi Covid-19.
- Tolak Ajakan Cak Imin, Demokrat: Kami Tak Berkoalisi dengan Beliau, Silakan Jalan Saja
- Suwandy : Petani dan UMKM Mojokerto Keluhkan Kelangkaan Pupuk dan Bantuan Modal Usaha
- Terkait Pernyataan Megawati Minta Kader Mundur Jika Tak Taat Perintah, Begini Kata Pengamat
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam mengatakan, muncul gerakan penolakan terhadap PPKM Darurat di berbagai daerah, salah satunya di Bandung beberapa hari lalu memperlihatkan bahwa rakyat sudah mulai gerah dengan semuanya.
"Saya kira hati-hati pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam waktu-waktu sulit di saat pandemi, bisa jadi asing juga berkepentingan untuk Indonesia," ujarnyakepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/7).
Saiful berpesan, agar pemerintah hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan di masa pandemi. Karena kalau tidak, akan menjadi fatal. Bukan hanya rakyat, tetapi dunia internasional juga bisa berkepentingan atas tumbangnya rezim.
"Untuk itu sudah semestinya pemerintah untuk berbenah, segera reshuffle menteri tidak kredibel dan tidak kompeten atasi pandemi. Ganti dengan wajah-wajah yang memberikan optimisme untuk mengurangi penyebaran virus corona," pungkas Saiful.
- Setara Institute: Hingga Ramadhan, Erick Thohir Gagal Disiplinkan PTPN V untuk Penuhi Hak Para Petani
- RUU Redenominasi Bisa Terganggu Akibat Penerbitan Uang Pecahan Rp 75 Ribu
- Laporan Dugaan Pelanggaran Deklarasi Prabowo di Museum Diterima Bawaslu