Taliban Duduki Kabul, Ashraf Ghani Angkat Kaki dari Afghanistan

Kelompok Taliban menduduki istana kepresidenan Afghanistan
Kelompok Taliban menduduki istana kepresidenan Afghanistan

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan pada hari Minggu (15/8) setelah pejuang Taliban mulai memasuki ibukota. Masuknya Taliban ke Kabul membawa mereka selangkah lebih dekat menuju tampuk kekuasaan yang pernah mereka duduki beberapa dekade lalu.


Dengan demikian, Taliban berada di ambang kemenangan total di Afghanistan. Para militan diperintahkan untuk menunggu dan mengepung di pinggiran ibukota dan pemerintah mengakui sedang mempersiapkan "pengalihan kekuasaan".

"Imarah Islam menginstruksikan semua pasukannya untuk berdiri di gerbang Kabul, tidak mencoba memasuki kota," tulis seorang juru bicara Taliban di akun Twitternya.

"Sampai selesainya proses transisi, tanggung jawab keamanan Kabul ada di pihak lain (pemerintah Afghanistan)," sambung pernyataan yang sama.

Kelompok militan ini berhasil menduduki ibukota dalam misi yang mereka jalankan selama 10 hari terakhir dengan merebut kekuasaan di puluhan ibukota provinsi, dengan puncaknya adalah menduduki Kabul.

Channel News Asia mengabarkan, Taliban mendesak pejabat pemerintah untuk tetap tinggal di Kabul. Namun para pejabat mengatakan bahwa Ghani telah angkat kaki dari Afghanistan.

Tidak jelas ke mana Ghani pergi. Namun, seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri mengatakan dia telah pergi ke Tajikistan, sementara seorang pejabat Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa tidak diketahui di negara mana dia akan mendarat.

Di sisi lain, seorang perwakilan Taliban mengatakan kelompok itu sedang memeriksa keberadaan Ghani.

Terkait perginya Ghani di kondisi genting saat ini, sejumlah pengguna media sosial di Afghanistan mencapnya sebagai "pengecut", karena meninggalkan warganya dalam kekacauan.

Sementara itu, pemerintah Afghanistan memberi isyarat sebelumnya bahwa ada negosiasi yang sedang berlangsung untuk menghindari pertumpahan darah di Kabul dan untuk menyerahkan kekuasaan kepada Taliban.

"Rakyat Afghanistan tidak perlu khawatir, tidak akan ada serangan terhadap kota itu dan akan ada pemindahan kekuasaan secara damai kepada pemerintah transisi," kata Menteri Dalam Negeri Abdul Sattar Mirzakwal dalam pidato yang direkam akhir pekan ini.