Penyaluran bantuan sosial (Bansos) di Bondowoso diawasi serius oleh pemerintah kabupaten (pemkab) Bondowoso.
- Buka Layanan Umum, RSJ Menur Kerjasama JMSI Jatim
- Kabar Baik, Sudah 3 Daerah di Jatim Masuk Level 1
- Terindikasi Selewengkan Anggaran, Bupati Gresik Pecat Jajaran Direksi Perumda Giri Tirta
Pemkab melakukan penandatanganan nota kesepahaman edukasi dan penyelenggaraan bantuan sosial kepada masyarakat dengan Kepolisian Resort setempat dan Kejaksaan Negeri, Senin (23/8).
Bupati Salwa Arifin mengatakan, penandatanganan ini merupakan langkah antisipasi terhadap hal-hal yang tak diinginkan dalam penyelenggaraan bantuan sosial kepada masyarakat.
Untuk itu setelah adanya penandatanganan ini, ia menekankan pentingnya ditindaklanjuti dengan langkah nyata.
"Utamanya dalam edukasi dan pembinaan kepada masyarakat penerima," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Bupati berharap, setelah ada nota kesepahaman tersebut harus ada gerakan yang konkrit dalam pengawasan dan penindakan bagi pelanggarnya.
Ditambahkan Bupati, edukasi kepada para penerima ini, dinilainya sangat penting.
"Karena seringkali ditemukan masyarakat yang kartu bantuan sosialnya tak dipegang sendiri," tandasnya.
Ditempat yang sama, Sucipto Kasi Intel Kejaksaan Negeri Bondowoso, menambahkan, pihaknya akan turut turun untuk mengedukasi dan mengevalusi dalam pelaksanaan bantuan sosial bagi masyarakat.
"Nanti kita akan turun sesuai jadwal yang mungkin akan ditetapkan oleh Dinas Sosial. Kuta evaluasi lah," terangnya.
Ia pun menyebutkan bahwa manakala masyarakat menemukan aada penyimpangan pun bisa dilaporkan langsung ke Kejaksaan atau Kepolisian.
Ditambahkan PJ Kepala Dinas Sosial Anisatul Hamidah , pengawasan tak hanya dilakukan pada bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) saja. Melainkan semua bantuan sosial yang ditangani oleh Dinas Sosial.
Ia melanjutkan bahwa sebagaimana penekanan oleh Kejari dan Kepolisian Resort Bondowoso dalam pengawasan ini pentingnya mengutamakan upaya preventif atau pencegahan sejak dini.
"Pencegahan secara dini supaya tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Itu prinsipnya," kata anis.
Adapun untuk edukasi sendiri, pihaknya akan realisasikan dalam bentuk penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Kemudian, edukasi agar masyarakat memegang kartunya sendiri.
- Berkah Ramadan, Warga Mojokerto Dapat Layana. Kesehatan Gratis dari Komunitas Warung Tegal
- Satu Abad NU, Anugerah PWNU Award 2023, Gubernur Khofifah: Jadi Tolok Ukur Key Performance Indicator (KPI)
- DPRD Gelar Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ, Bupati Banyuwangi Sampaikan Capaian Kinerja Tahun 2023