Setibanya ditempat tersebut, Bupati memasang patok batas tanah di atas obyek tanah aset negara tersebut.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengamankan tanah sebagai aset Negara, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan penggerak ekonomi wilayah Jember selatan.
"Saat ini akan melakukan sertifikasi, tanah tersebut akan dikuasai Pemkab Jember," kata Bupati Hendy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Dia menegaskan bahwa tanah tersebut, akan dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Jember, untuk kemaslahatan masyarakat Kabupaten Jember, khusus masyarakat nelayan di pesisir. Tentunya penggunaannya akan disesuaikan dengan masterplan Pemkab Jember.
"Nanti akan menggunakan SDM yang hebat dari masyarakat pesisir dan nelayan. Mereka akan dipekerjakan disini, biar mereka yang mendapat manfaatnya," jelasnya.
Karena itu, dilakukan pemasangan patok untuk pengajuan sertifikasi Hak Penggunaan Lahan (HPL) pesisir pantai selatan oleh Bupati Hendy. Rencana yang diajukan dari ujung timur perbatasan Jember, dari pantai Bandealit, tempurejo hingga ujung barat wilayah Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember.
"Untuk selanjutnya kita kelola tanah tersebut, apa pakai sisi lautnya atau apalah, karena kemiskinan di Jember, 30 persen berada di pesisir pantai,"tutur Bupati Hendy.
Menurutnya untuk sementara terdapat tiga lokasi tanah Pesisir pantai yang akan disertifikasi. Sudah diajukan dan Badan Pertanahan Negara (BPN) akan mengurus hak pengelolaan (HPL) lahan tersebut.
"Terdapat tiga lokasi yang akan kita sertifikasi, dua lokasi berada di Desa Mojomulyo Kecamatan Puger seluas 8 Hektar dan 5,6 Hektar dan yang berada di pesisir Desa Mayangan Kecamatan Gumukmas seluas 9,8 Hektar," jelasnya.
Sementara Kepala Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Jember, Sugeng Mulyo Santoso mendukung dan mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya Kabupaten Jember, memiliki potensi pesisir luar biasa.
Sebab, memiliki gunung, laut dan ada kebun.
"Insyaallah jika dikelola jadi sangat bagus sekali. Ini menjadi awal yang baik bagi Jember dimasa depan sehingga hasil lautnya bisa lebih maju lagi," ujar Sugeng.