Dihadiri Bupati Magetan, Kopilaborasi Sambang Pesantren Bahas Peran Pesantren Terhadap Ekonomi Daerah

Bupati Magetan, Dr Drs Suprawoto MSi (tengah), saat menjadi pembicara di dialog Kopilaborasi Sambang Pesantren di Ponpes Darul Ulum Poncol Magetan/net
Bupati Magetan, Dr Drs Suprawoto MSi (tengah), saat menjadi pembicara di dialog Kopilaborasi Sambang Pesantren di Ponpes Darul Ulum Poncol Magetan/net

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, kembali menggelar dialog Kopilaborasi Sambang Pesantren dengan mengupas tentang peran pesantren dalam membangun ekonomi daerah. Kali ini dialog digelar di Pondok Pesantren Darul Ulum Poncol Magetan dengan salah satu pembicara yakni Bupati Magetan, Dr Drs Suprawoto, MSi.


Sekretaris Tim One Pesantren One Produk (OPOP) Jatim, Mohammad Ghofirin mengapresiasi atas terselenggaranya dialog interaktif kopilaborasi sambang pesantren kali ini. Dengan tema menarik terkait kontribusi wirausaha santri pondok pesantren terhadap perekonomian daerah, diharapkan menjadi semangat baru bagi para wirausahawan santri.
 
"Kami berharap produk-produk santri pesantren dan alumni pesantren tidak hanya sekedar produk. Namun benar-benar bisa menjadi produk yang unggul dan berkualitas, sehingga dapat diterima oleh pasar lokal, nasional dan internasional, ujar  Mohammad Ghofirin, dikutip Kantor Berita RMOLJatim,  saat memberi sambutan, Selasa (24/8).
 
Dikatakan Ghofirin, OPOP Jatim ditopang oleh tiga pilar yakni santripreneur, pesantrenpreneur dan sosiopreneur. Dari tiga pilar tersebut santri, pesantren dan alumni pesantren diharapkan mampu membangkitkan perekonomian di Jatim.
 
“Kita ingin meningkatkan kesejahteraan di Jatim, bagaimana caranya? Kita berdayakan pilarnya. Apabila ketiga pilar ini kita berdayakan, insyaAllah dampaknya kita harapkan akan meluas ke masyarakat,” terang Ghofirin.
 
"Ketiga pilar tersebut merupakan satu kesatuan ekosistem bisnis pesantren. Dengan demikian diharapkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur akan bangkit dan barakah untuk kita semua," tambah Ghofirin.
 
Bupati Magetan, Suprawoto, mengatakan, santri memiliki kemampuan yang tidak banyak dimiliki oleh pendidikan formal lain. Santri memiliki fight spirit yang luar biasa, sehingga tinggal mengasah saja terhadap satu keunggulan atau keterampilan mereka, santri sudah bisa unggul di kancah bisnis negeri ini.
 
"Negara dikatakan maju itu bila ada 14 persen seorang enterprneur di dalamnya. Kalau hal ini tidak mulai kita terapkan maka susah negara ini untuk maju," ujar Suprawoto.
 
Program One Pesantren One Produk (OPOP) dinilai Bupati Magetan sebagai program yang luar biasa. Pada program ini para santri diajari tentang berwirausaha.
 
"Setiap perusahaan pasti ada center excelen atau keunggulan. Maka, para saya katakan jangan berkecil hati. Org sukses itu bukan saja menjadi dokter atau insinyur, sebab jd dalang saja seperti Anom Suroto berpenghasilan 60 juta per manggung. Maka para santri harus lebih bertekad kuat dan yakin dengan skill-nya," tuturnya. 
 
Menurutnya, profesi apapun klo ditekuni akan menjadi sangat luar biasa. Sebab Ketika seseorang memiliki profesi, maka jangan tanggung-tanggung dengan profesi tersebut. Dan hal ini tentu bisa dilakukan oleh santri-santri dengan keterampilan tertentu. 
 
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, saat memberi sambutan mengatakan, untuk memeperkuat keberadaan produk santri melalui OPOP Jatim berbagai upaya dan terobosan dilakukan oleh Diskominfo Jatim. Antara lain dengan mengadakan pelatihan, workshop dan talkshow. Salah satunya talkshow Kopilaborasi yang saat ini digelar di Pesantren Langitan
 
Hal ini, tentu mempunyai tujuan antara lain membantu meningkatkan wirausaha santri untuk memiliki keterampilan yang memadai. Baik itu kemampuan manajeman, kemampuan koordinasi berbagai kegiatan bisnis, maupun konsep bisnis yang mencukupi.
 
"Melalui dialog Kopilaborasi ini diharapkan wirausaha santri mampu meningkatkan keunggulan dan daya saing yang belum maksimal. Dengan begitu membuat wirausaha santri mampu meraih keunggulan serta daya saing yang berkelanjutan," ungkap Edi.
 
Wakil Ketua YPM Ponpes Darul Ulum Poncol Magetan, Agus Habib Mustofa, mengatakan, dengan digelarnya dialog Kopilaborasi Sambang Pesantren di Ponpes Darul Ulum Poncol Magetan ini diharapkan bisa menguatkan ukhuwah wathoniyah dan ma'hadiyah pada semua. 
 
Menurutnya, OPOP merupakan peluang bagi pesantren mengembangkan usahanya. Santri harus mempunyai peran, sebab  ilmu yang dipelajari lengkap. Tidak hanya memahami ilmu agama namun juga ilmu lain yang mendukung kehiduan mereka.
 
"Insyaallah dengan begitu santri menjadi manusia yang beruntung. Sebab otomatis mellaui kegiatan ini dan melalui Program OPOP juga maka santri sebenarnya sedang mengikuti Fiqih Muamalah," imbuhnya.