Refocusing Anggaran, Dana Bosmadin Hanya Tersisa Satu Bulan

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Bantuan Operasional Sekolah Madrasah Diniyah (Bosdamadin) hampir dipastikan hanya akan tersisa satu bulan saja.


Terutama, Bosdamadin dari provinsi Jawa timur yang sudah jelas terdampak karena adanya refocusing anggaran dari yang biasanya 6 bulan hanya akan menjadi 1 bulan.

Terlebih, hal ini semakin diperparah, karena dalam APBD perubahan tahun 2021 pun disebut juga akan memangkas Bosdamin menjadi satu bulan. Lantaran alasan serupa, yakni refocusing. 

Dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso, Sugiono Eksantoso, sebanyak 933 Madrasah Diniyah di Bondowoso hanya akan menerima Bosdamadin untuk dua bulan selama tahun 2021. 

" Saat ini sudah pengajuan P-APBD. Kita mengikuti tim anggaran, kalau tim anggaran nilainya seperti itu kita kan hanya ngikut," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (30/8).

Diterangkannya, bahwa anggaran Bosdamin dari Provinsi untuk satu bulan yakni sekitar Rp 935,2 juta. Dan telah terealisasi pada bulan Juli hampir 100 persen, atau sekitar Rp 934 juta. 

Sementara untuk, Bosdamadin dari Pemerintah Daerah yang terkena refocusing kini tersisa Rp 964,8 juta untuk sebulan. 

"Ini yang Bosdamadin daerah belum cair, menunggu P-APBD," sambung pria yang akrab disapa Sugiono tersebut.

Sugiono mengaku, kendati belum final namun kemungkinan untuk berubah sangat kecil karena celah untuk berubah nyaris tidak ada.

" Saya sudah ke bagian program menanyakan hal ini, sepertinya ini sudah mau final. Kemungkinan untuk berubah sudah tak ada celah kesana," jelas mantan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim wilayah Bondowoso-Situbondo ini. 

Untuk setiap Madin sendiri diperkirakan mendapat sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. 

Nilai tersebut diperoleh dari penghitungan yakni per siswa mendapat Rp 15 ribu untuk Madrasah Diniyah Ula, dan Rp 25 ribu per siswa Madrasah Diniyah Wustha. 

Kemudian untuk gurunya yakni per 15 murid satu guru nilainya mendapat Rp 300 ribu sebulan.