Pesan buat Buzzer dan Haters: Anies Nyalakan Dupa Bukan Nyalakan Intoleransi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Vihara Toa Se Bio di bilangan Jakarta Barat/Net
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Vihara Toa Se Bio di bilangan Jakarta Barat/Net

KUNJUNGAN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke kegiatan vaksinasi yang diadakan di sebuah Vihara bernama Toa Se Bio di bilangan Taman Sari, Jakarta Barat menuai sesi yang cukup menarik perhatian banyak publik, termasuk kalangan agamawan, politikus, dan tidak ketinggalan para haters.

Sebuah kunjungan biasa yang terlihat menjadi tidak biasa tatkala Anies menyalakan dupa, memberi salam dan menancapkan dupa di tempatnya sesuai kebiasaan masing-masing.

Ada yang sekaligus tapi Anies memilih satu per satu sejajar di antara ketiga batang dupa itu. Kemudian memandang sejenak sebelum beralih keluar, tentunya hanya Anies sendiri yang tahu esensi sikapnya itu. 

Sebagai umat Buddha, saya menilai sikap seperti itu biasanya hanya diartikan sebagai tatakrama memberi hormat pada 'Tuan Rumah' sang 'Dewa' di Vihara itu. Bukan ibadah sembahyang sebagaimana lazimnya. Jadi jauh dari sinkretisme agama.

Lingkungan pengurus dan umat yang berada di sekitar sana tentu menaruh respek dan terima kasih atas tatakrama yang ditunjukan Anies secara spontanitas itu. 

Seorang pemimpin ibu kota yang didalamnya berbaur berbagai golongan agama, suku, ras dan kepercayaan. 

Kalau bukan seorang yang bijak dan berwawasan luas serta berjiwa mengayomi tentu tidak mudah berada pada titik tertentu di ruang publik yang setiap saat mendapat sorotan media dan masyarakat.

Ibarat senjata, Anies memiliki kaliber kepribadian semacam itu, melekat dan menyatu dalam jiwanya. Bukan lepasan, apalagi kemunafikan. Jadi yang memiliki kaliber sama pasti memahami hal-hal yang dilakukan Anies dalam kapasitasnya selaku gubernur. 

Jangan pula para buzzer menyebar sensasi ranah politik pilpres hanya karena sikap santun dan hormat Anies itu.

 Karena tudingan semacam itu hanya akan merendahkan martabat Vihara Dharma Jaya Toa Se Bio itu beserta umat dan masyarakat lingkungan sekitar. 

Yang dilakukan Anies justru semakin membuka mata hati warga Jakarta dan umat Buddha khususnya bahwa Anies memang selalu menyalakan dupa toleransi saling menghormati dan bukan dupa intoleransi yang sering didengungkan para pendengung itu.

Adian Radiatus

Pemerhati masalah sosial dan politik