Populasi Santri di Kota Kediri Besar, Walikota Yakini Bisa Kembangkan Ekonomi Syariah

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar saat webinar/RMOLJatim
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar saat webinar/RMOLJatim

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi Sekretaris Daerah serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan menghadiri acara Road To Festival Ekonomi Syariah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Kediri 2021 secara daring, Selasa (7/9) di Command Center. 


Sesuai agenda, kegiatan ini akan diselenggarakan mulai 7 hingga 9 September 2021. Rangkaian acara Road To Fesyar KPwBI Kediri diawali dengan opening ceremony, webinar, business matching, closing serta diselenggarakan pula lomba-lomba seperti model bisnis pesantren, wirausaha muda serta lomba kesenian daerah islami yang pemenangnya nanti akan mewakili KPwBI Kediri dalam ajang Fesyar Jawa.

Walikota Kediri mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada banyak sektor kehidupan termasuk perekonomian masyarakat. 

Data BPS menyebut, pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2021 dibandingkan triwulan keempat 2020 mengalami kontraksi sebesar 0,96% (quarter-to-quarter). 

Tekanan pertumbuhan ekonomi ini terus menggerus daya beli masyarakat. Sehingga, banyak kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi. 

Untuk itu, Pemerintah Kota Kediri terus melakukan koordinasi dan berkolaborasi dengan beberapa lembaga dan masyarakat yang mampu untuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19. 

“Kami membuat program si Jamal (sinergi jaring pengaman sosial) yang menjadi penghimpun dan penyalur bantuan dari lembaga nirlaba seperti rumah zakat, yatim mandiri, baznas, dll. Dari bulan Maret hingga sekarang si Jamal terus bergerak. Alhamdulillah, banyak dermawan yang mensedekahkan sebagian harta mereka untuk saling membantu sesama,” kata Walikota Kediri kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Selasa (7/9). 

Ditambahkannya pula, Kota Kediri memiliki rasio jumlah santri sebesar 6,76% dibandingkan total penduduk. Rasio ini tertinggi di wilayah kerja KPwBI Kediri. Selain itu, human development index di Kota Kediri juga terdorong dengan banyaknya pondok pesantren yang ada di Kota Kediri. 

“Saya berharap, santri di Kota Kediri bisa menjadi influencer bagi para agen ekonomi, sehingga dapat mengembangkan ekonomi syariah, maupun scale up industri halal. Ke depan, saya ingin melihat lahirnya para entrepreneur muda yang mengusung konsep syariah dalam menjalankan bisnisnya,” terangnya.

Sementara itu, Kepala KpwBI Kediri Sofwan Kurnia mengatakan Road To Fesyar ini merupakan rangkaian acara menuju festival ekonomi syariah dan rangkaian kegiatan menuju perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), sebuah acara ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia yang akan diselenggarakan pada Oktober 2021 nanti. 

Sofwan melanjutkan, adapun tujuan diselenggarakaanya festival Syariah KPwBI 2021 adalah meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terkait dengan potensi ekonomi dan keuangan syariah dalam mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional; membangun sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah maupun lembaga pemerintah, pondok pesantren serta akademisi dalam pengembangan ekonomi syariah; serta mengembangkan kemandirian pesantren dan penciptaan santripreneur dalam mendukung perekonomian.