Drainase Jadi Solusi Petani di Ngawi Atasi Area Sawah yang Sering Dilanda Banjir

Petani Desa Paras mengerjakan saluran irigasi atau drainase/RMOLJatim
Petani Desa Paras mengerjakan saluran irigasi atau drainase/RMOLJatim

Selama musim penghujan sebagian wilayah di Ngawi, Jawa Timur sering dilanda banjir akibat luapan Bengawan Solo maupun Kali Madiun. Seperti di area persawahan masuk Desa Paras, Kecamatan Pangkur menjadi salah satu wilayah yang terendam banjir setiap musim penghujan.


Untuk mengurangi luapan banjir dibeberapa titik dibuatkan tanggul di pinggiran Kali Madiun oleh Balai DAS Solo kerjasama dengan Pemkab Ngawi. Kini, alternatif lainya pun dibuat termasuk adanya saluran irigasi atau drainase di area persawahan.

"Maka solusinya kita di pemerintahan desa membuatkan drainase di area persawahan untuk mengurangi banjir padahal wilayah sini jauh juga dari Kali Madiun namun kiriman banjir itu dari wilayah kecamatan lain seperti Padas," terang Kades Paras, Suprapto kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (8/9).

Menurutnya, dengan adanya saluran drainase yang dihubungkan langsung ke sungai bisa memecah kebuntuan dari peristiwa banjir. Mengingat banjir tidak jarang merendam padi sampai total atau ketinggian sekitar 30 centimeter.

Untuk itu, pihaknya bersama  petani di Dusun Manggong membuat saluran drainase sepanjang 113 meter. Proyek desa tersebut menelan budget sekitar Rp 87 juta bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2021.

"Harapannya dengan drainase musim hujan tahun depan tidak merendam persawahan sini. Dan petani jangan sampai puso atau gagal panen akibat banjir. Selain itu kita minta anggaran DD ditambah agar pembangunan drainase bisa dibuat lebih banyak lagi," tandasnya.