Fokus Tugas Menteri, Airlangga Hartarto Disebut Tidak Punya Waktu Bahas Pilpres

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang kini menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)/Repro
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang kini menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)/Repro

Fokus yang kini tengah dijalani Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, adalah menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.


Karena kesibukan itu, kata Ketua DPP Partai Golkar Sarmudji, hampir tidak ada waktu bagi Airlangga untuk membahas soal elektoral menuju Pilpres 2024.

"Pak Airlangga memang saat ini konsentrasi menjadi menteri, bahkan nyaris tidak ada waktu beliau memikirkan akan menjadi calon presiden 2024," kata Sarmudji dalam webinar "Evaluasi Publik Terhadap Penanganan Pandemi dan Peta Elektoral 2024" pada Rabu siang (8/9).

Bukan saja tidak bahas elektoral, kata Sarmudji, Airlangga juga lebih banyak memegang komando penanganan pandemi dari Jakarta dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

"Pak Airlangga selama ini hampir satu setengah tahun ini banyak di Jakarta, baru ke daerah menjalankan tugasnya sebagai menteri kan baru-baru ini," katanya.

"Beliau betul betul memimpin komando penanganan Covid-19, kami sebagai kader bisa mengerti walaupun kami ingin beliau memikirkan tentang pencalonan presiden," sambungnya.

Pada forum diskusi itu, Ketua Bidang Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, memberikan pujian kepada figur Airlangga dengan kekuatan besar Partai Golkar relatif pasif dan bisa menahan diri dari pembahasan elektoral.

Menurutnya, hal ini mencerminkan bagaimana Airlangga fokus pada penanganan pandemi Covid-19 sebagai tanggungjawabnya di kabinet.

"Beliau saat ini kami melihat bisa menahan diri, kapan harus berbicara kapan mesti tidak berbicara, dan lebih memperlihatkan cara beliau menuntaskan tanggungjawabnya, ini kan harus kita apresiasi," demikian Herzaky, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.