Komisi III DPR RI meminta masyarakat agar tidak berspekulasi terkait kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Banten, Rabu dinihari (8/9).
- Pegiat Medsos Marah Soal Video Bela UAS, Ahmad Dhani: IQ Mereka Rendah
- Ringankan Beban Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19, PKS Ajak Golkar Perjuangkan Pajak Motor Gratis
- Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Manfaatkan Program Pembebasan Denda PBB hingga 31 Maret 2024
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar Sari Yuliati ingin agar masyarakat bersabar menunggu hasil investigasi.
"Saya berharap masyarakat tidak berspekulasi atas kejadian kebakaran ini dan menunggu hasil investigasi," katanya kepada wartawan, Kamis (9/9).
Sari turut berduka cita mendalam kepada para keluarga korban. Pasalnya, dalam peristiwa ini setidaknya 43 narapidana meninggal dunia, 41 orang meninggal kemarin, 2 orang lainnya hari ini saat dirawat di RSUD Tangerang.
“Saya menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang ditinggalkan atas musibah ini," ucapnya.
Politikus Partai Golkar ini juga menyoroti persoalan overcapacity yang terjadi pada Lapas di Indonesia yang menjadi permasalahan klasik, namun belum juga terurai. Menurutnya, pembenahan masalah ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir.
"Permasalahan overcapacity ini kan permasalahan klasik pada Lapas di Indonesia, pembenahan yang serius dari hulu yaitu tentang undang-undang sampai ke hilir dalam bentuk fisik Lapas mutlak dilakukan untuk perbaikan kondisi Lapas ke depannya," demikian Sari.
Telah terjadi kebakaran di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten. Penghuni tahanan di Lapas Tangerang sebanyak 2.072 orang. Sedangkan di Blok C2 yang dilalap api dihuni oleh 122 orang.
Dalam peristiwa ini 41 warga binaan tewas, delapan orang dirawat di RSUD Tangerang, dan puluhan lainnya luka-luka. Hari ini, tiga orang yang dirawat di RSUD Tangerang meninggal dunia. Dengan demikian, total korban tewas menjadi 44 orang.
- Siapkan Tim Medis, Partai NasDem Jatim Luncurkan Lima Mobil Ambulans Khusus Covid-19
- Cegah Penularan Virus Corona, DPRD DKI Akan Optimalkan Rapat Virtual
- Tetap Tenang Meski Difitnah, Anies Bisa Bedakan Antara Noise dan Voice