Teguh Santosa Mengamini Prof. Azra, Presiden Jokowi Angkat JK Jadi Special Envoy Afghanistan

Wartawan senior, Teguh Santosa/RMOL
Wartawan senior, Teguh Santosa/RMOL

Wartawan senior, Teguh Santosa mengatakan bahwa Indonesia memiliki modal cukup untuk berperan aktif dalam menciptakan perdamaian di Afghanistan. Setidaknya, dengan menghapus prasangka akan terjadinya hal buruk usai Afghanistan dikuasai Taliban.


"Kalau kita melihat modal yang kita miliki untuk mengubah wajah mereka (Afghanistan), saya tidak ada masalah, kita mesti melibatkan diri lebih jauh jika mengkhawatirkan hal-hal buruk," ujar Teguh saat berbicara dalam seminar daring bertema "Taliban, Radikalisme Global dan Masa Depan HAM Perempuan Indonesia" pada Sabtu (11/9).

Sebagai wujud konkretnya, Teguh mengamini usulan Profesor Azyumardi Azra yang meminta Presiden Joko Widodo menunjuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebagai utusan khusus dari Indonesia.

"Saya mendukung proposal yang disampaikan Profesor Azyumardi Azra agar Presiden Jokowi mengangkat Pak JK menjadi special envoy untuk urusan Taliban ini," kata pengajar Ilmu Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah ini seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Pada forum tersebut, Azyumardi yang lebih dulu menyampaikan perspektifnya sebelum Teguh, menyatakan bahwa Indonesia harus memanfaatkan figur JK yang memiliki kedekatan dengan tokoh penting Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar.

Usulan tersebut, kata mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini, sudah disampaikan kepada Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.

"Makanya saya usulkan ke Menlu Retno Marsudi, bagaimana Presiden Jokowi mau enggak? Kalau mau Indonesia berperan membawa Taliban ini ke tengah," katanya.

"Termasuk untuk membela hak perempuan misalnya mengangkat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai Presidential Special Envoy for Peace Afghanistan," sambungnya.

Selain Teguh dan Azyumardi, acara yang dibuka Ketua Umum Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah (IKALUIN) Ace Hasan Syadzily, juga menghadirkan pembicara akademisi Siti Ruhaini Dzuhayatin.