Taliban Janjikan Wajah Baru, Pejuang: Kami Sudah Banyak Berubah Jadi Lebih Baik 

(Kiri) Pejuang Taliban, Hafez Sultan Ahmed/Sky News
(Kiri) Pejuang Taliban, Hafez Sultan Ahmed/Sky News

Setelah merebut kendali negara pada pertengahan Agustus lalu, para pemimpin Taliban menjanjikan wajah baru dengan pemerintahan yang inklusif.


Baru-baru ini, Sky News memuat sebuah wawancara dengan para pejuang Taliban yang menyebut kelompok itu telah banyak berubah dari sebelumnya.

Seorang pejuang sekaligus wakil komandan Taliban berusia 30 tahun, Hafez Sultan Ahmed mengatakan kelompok itu telah banyak berubah dan menjadi lebih baik.

"Alhamdulillah, perilaku kami sangat baik sekarang. Kami sopan dan perilaku kami jauh lebih baik. Kami jauh lebih baik dari pemerintah sebelumnya. Kabul aman sekarang. Keamanan baik," ujarnya.

Ahmed mengatakan, ia telah memerangi orang-orang "kafir" selama 14 tahun terakhir. Orang "kafir" yang disebutkan Ahmed merupakan pasukan Barat yang bergabung menggulingkan Taliban sejak 2001.

Ia mengatakan, banyak orang kerap bertanya dan penasaran mengenai pandangan Taliban. Untuk itu, ia kerap menjawab dengan bangga berbagai pertempuran yang telah ia lakukan.

"Ketika saya pertama kali mulai berkelahi, saya bahkan tidak bisa menumbuhkan janggut," katanya sambil tersenyum.

Ahmed sendiri ditempatkan di Faryab untuk melawan tentara Norwegia, kemudian Amerika. Ketika ditanya berapa banyak orang yang telah ia bunuh, ia mengaku terlalu banyak untuk dihitung.

"Itu perang, jadi saya tidak tahu berapa banyak yang saya bunuh. Begitu sebuah bom mendarat dan tidak meledak, kami membuat lima ranjau darinya, dan meledakkan lima kendaraan lapis baja mereka menjadi berkeping-keping," bebernya.

Menurutnya, pengabilalihan kekuasaan oleh Taliban telah mengubah keamanan di Kabul maupun Afghanistan secara keseluruhan menjadi lebih aman.

"Lihat jalan-jalan aman sekarang. Anda tidak bisa mengemudi di sekitar Kabul sebelumnya dengan aman karena terlalu banyak penjahat. Sekarang semua orang bisa," ucapnya.

"Kami jauh lebih baik dari pemerintah sebelumnya. Sekarang Afghanistan adalah negara teraman di dunia," tambah dia.

Ahmed sendiri mengatakan, memang ada beberapa pejuang yang belum memahami bagaimana bersikap, sehingga melakukan tindakan kasar, termasuk kepada wartawan.

"Beberapa orang kasar dan tidak tahu bagaimana harus bersikap, tetapi para pemimpin kami akan menangani ini dan itu tidak akan terjadi lagi. Kami minta maaf untuk itu," kata Ahmed.