Disparpora Bondowoso Gelar Pelatihan Khusus Pemandu Wisata, Jumlah Tour Guide Juga Ditambah

 Kepala Disparpora Bondowoso, Mulyadi/RMOLJatim
Kepala Disparpora Bondowoso, Mulyadi/RMOLJatim

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso, menggelar pelatihan khusus pemandu wisata. Hal itu guna menunjang pariwisata kabupaten setempat yang sudah mulai dibuka beberapa hari yang lalu. Oleh karena itu, Disparpora menambah pemandu wisata (Tour Guide) yang saat ini tidak sampai 50 orang.


"Pemandu wisata merupakan ujung tombak kepariwisataan di suatu daerah. Baik buruknya wisata di suatu daerah tergantung mereka di lapangan. Dengan bertambahnya pemandu wisata, diharapkan para pengunjung lokal maupun internasional nantinya tidak kebingungan dan dapat terlayani dengan baik," kata Kepala Disparpora Bondowoso, Mulyadi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (14/9).

Tadi, lanjut Mulyadi, saya sampaikan kepada peserta seleksi pemandu wisata untuk menyampaikan yang baik-baik saja tentang Bondowoso khususnya pariwisata.

Diyakininya, pandemi ini pasti akan berakhir dan ia menghimbau agar semua pelaku wisata bersiap-siap untuk bangkit. Untuk itu, mulai saat ini pihaknya membenahi segala kekurangan di semua lini.

"Banyak yang membutuhkan informasi terkait wisata dan kebudayaan di Bondowoso," ujarnya.

Selain itu, kepada para pemandu wisata penting untuk membekali diri tak hanya memandu kepariwisataan, namun juga sektor kebudayaan yang akan menjadi tanggung jawab Disparpora pada 2022 mendatang. Saat ini, kebudayaan masih berada dalam naungan Dinas Pendidikan setempat.

"Sehingga situs-situs itu juga kepada kami. Nah itu juga harus didalami, situs apa saja yang ada di Kabupaten Bondowoso," jelasnya.

Ditambahkan oleh Kabid Pariwisata, Arif S Raharjo, saat ini Bondowoso hanya memiliki sekitar 35 pemandu wisata yang akan diaktifkan lagi. Namun jumlah tersebut dirasa kurang dan akan ditambah sebanyak 20 orang. 

"Ada 20 yang kita latih. Dipersiapkan oleh kabupaten/kota. Tahun 2018, 2019, 2020 kita rutin mengadakan itu dan kita lanjutkan saat ini," terangnya.

Arif menguraikan, 20 orang tersebut dilatih dan diseleksi tour guide selama 2 hari guna mendapatkan lisensi DPMPTSP Provinsi Jawa Timur. Mereka dibekali bagaimana teknik-teknik pemanduan, kode etik, pemahaman potensi wisata dan lain sebagainya. 

" 20 orang yang diberi pembekalan tersebut sebelumnya sudah menjadi pemandu wisata. Namun mereka belum terfasilitasi karena keterbatasan kuota ujian/seleksi tour gudie di Pemprov Jatim," pungkasnya.