Kasus konfirmasi positif Covid-19 yang secara perlahan dilaporkan melandai bukan berarti masyarakat bisa abai pada penerapan protokol kesehatan.
- Dugaan Terjadi Penggelembungan Suara Caleg DPR RI di Jember, PAN dan Gerindra Saling Lapor
- Fokus Rakernas, Nasdem Belum Putuskan Gabung Koalisi Semut Merah
- Rencana Pilkada 2024 Dipercepat, Yang Diuntungkan Bobby dan Gibran
Apalagi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa aplikasi PeduliLindungi telah mendeteksi ada masyarakat yang berkeliaran meski dalam keadaan positif Covid-19.
Tercatat ada 3.830 orang yang terdeteksi positif Covid-19 masih berkeliaran di ruang publik.
Bagi anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo, fakta yang disampaikan Menkes Budi adalah hal memprihatinkan di tengah momentum penurunan kasus positif.
"Ini sangat memprihatinkan dan merisaukan terhadap fakta temuan adanya 3 ribu orang yang tertangkap sistem orang yang positif berkeliaran di mal," ujar Rahmad Handoyo kepada wartawan, Selasa (14/9).
Rahmad berharap ada penelusuran atau tracing pada aktivitas orang positif Covid-19 yang masih nekad berkeliaran di ruang publik.
"Fakta ini harus ditelusuri, didalami, dan ada kontrol yang lebih terhadap sistem yang saat ini berjalan," tekannya.
Dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI, Senin kemarin (13/9), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan perkembangan masif dari implementasi aplikasi PeduliLindungi.
Budi menyebutkan, sudah ada 29 juta yang terdaftar di aplikasi tersebut. Hanya saja, dia dikejutkan di antara itu ada 3.830 orang yang terdeteksi positif Covid-19 masih berkeliaran di ruang publik.
"Kita bisa lihat surprisingly tetep aja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam, hitam itu artinya positif Covid-19 tapi masih jalan-jalan," kata Budi.
- Ada Calon Positif Covid-19, Tim Eri-Armuji Pertimbangkan Tak Hadiri Undian Nomor Urut
- Luhut Terlalu Banyak Tugas, Saran Megawati Jokowi Pimpin Penanganan Covid-19 Harus Dipertimbangkan
- Khofifah Akan Melantik Kepala-Wakil Kepala Daerah Terpilih Pilkada 2020 Secara Hybird