Agar Maksimal Tangani Covid, DPRD Minta Eksekutif Tambah Insentif Nakes

Caption: Wakil Ketua Komisi III, Michael Edy Hariyanto/RMOLJatim
Caption: Wakil Ketua Komisi III, Michael Edy Hariyanto/RMOLJatim

Dinilai rendah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi meminta pemerintah eksekutif untuk menambah insentif bagi tenaga kesehatan (nakes). Sebab, selain masih pandemi diharapkan dengan bertambahnya insentif, kinerja nakes lebih maksimal dalam penanganan covid.


Wakil Ketua Komisi III, Michael Edy Hariyanto usai menggelar rapat bersama pimpinan RSUD Blambangan dan Genteng mengatakan, pada pertemuan itu tidak hanya membahas besaran insentif bagi nakes. Tetapi juga evaluasi pelayanan rumah sakit di masa pandemi Covid-19.

Untuk insentif nakes di Banyuwangi, besaran insentif yang sebesar Rp 1,25 juta dinilai Komisi III tidak sebanding dengan beban kerja yang bertambah akibat menangani kasus covid.

"Seperti kita ketahui banyak keluhan dari masyarakat dalam hal pelayanan di rumah sakit. Banyak sekali masukan yang kita berikan, agar berusaha lebih memaksimalkan lagi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Michael, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (15/9).

"Untuk intensif nakes di Banyuwangi Rp 1,25 juta per bulan itu sama dengan THL biasa. Sementara di daerah lain itu ada yang Rp 3 juta, bahkan ada yang Rp 5 juta," tambahnya.

Sumber anggaran yang diplot untuk insentif nakes ini, lanjutnya, berasal dari rumah sakit. Dewan menilai rumah sakit umum daerah dinilai mampu memberikan insentif yang sepadan dengan beban kerja. Terlebih dalam memberikan pelayanan hingga pencegahan penyebaran Covid-19.

Komisi III berharap kepada eksekutif, untuk lebih memperhatikan kesejahteraan nakes. Hal itu, kata dia, agar dapat menjadi penyemangat bagi para nakes dalam kerja-kerja pencegahan penyebaran Covid-19 lebih optimal.

"Karena nakes ini garda terdepan dalam menangani masalah Covid-19. Mereka mempertaruhkan nyawa dalam melayani masyarakat, harusnya pemerintah memberikan support berupa insentif dan gaji yang sepadan," beber Michael.

Diharapkan, dengan bertambahnya besaran insentif bagi Nakes, kegiatan seperti vaksinasi, tracer, perawatan pasien yang terkonfirmasi positif hingga kampanye disiplin prokes lebih optimal.

Di sisi lain, dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru ini, seperti memakai masker, sering mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan adalah tugas bersama.

"Kerja-kerja mereka ini kan dekat dengan bahaya. Nah, dengan melihat insentif yang layak mereka bisa lebih semangat lagi," tutupnya.