PAN Kecam Pembunuhan Nakes di Papua, Desak TNI/Polri Tindak Tegas Pelaku

Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi PAN Pangeran Khairul Saleh/Net
Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi PAN Pangeran Khairul Saleh/Net

Partai Amanat Nasional (PAN) mengecam penganiayaan dan pembunuhan terhadap tenaga kesehatan di Pegunungan Bintang Papua.


Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi PAN Pangeran Khairul Saleh menegaskan, pembunuhan dan pembakaran fasilitas kesehatan tersebut adalah tindakan keji.

"Ini tindakan yang sungguh di luar batas kemanusiaan, bentuk pelanggaran HAM yang nyata. Menganiaya dan membunuh tenaga kesehatan dan membakar fasilitas kesehatan merupakan aksi perlawanan terhadap pemerintah. Tidak ada toleransi lagi bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Harus dibasmi, dihentikan, dan ditindak tegas!” tegas Pangeran melansir pemberitaan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/9).

Menurutnya kebrutalan KKB harus segera dihentikan agar tidak memakan korban lebih banyak. Saat ini, KKB sudah mulai berani memasuki tempat-tempat fasilitas negara terutama rumah sakit dan juga para perawatnya.

"Sungguh perbuatan yang amoral dan tidak berperikemanusiaan. Tiga suster ditelanjangi dengan parang lalu dianiaya dengan keji. KKB telah ingkar janji tidak akan menyerang Puskesmas dan tenaga kesehatan. Buktinya mereka melakukan aksi brutal dan biadab,” ucapnya.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini meminta TNI dan Polri segera menindak tegas KKB di Papua guna mengantisipasi banyaknya korban kekerasan akibat KKB.

"Saya mengimbau agar TNI-POLRI melakukan penangkapan terhadap teroris KKB yang menyerang tenaga kesehatan. Tindakan seperti ini tentu pelaku harus ditangkap dan diproses hukum secepatnya,” ujarnya.

Secara khusus, Pangeran juga meminta TNI-POLRI untuk menjamin keamanan dan keselamatan Nakes di Papua, apalagi di masa pandemi Covid-19.

"Dengan situasi yang panas ini, saya berharap TNI dan Polri menjaga disetiap fasilitas kesehatan yang ada dari serangan brutal KKB, melakukan koordinasi dan kerjasama secara integratif, tidak usah saling menyalahkan, sehingga dapat menciptakan kedamaian, keamanan, dan perlindungan HAM di Bumi Papua,” demikian Pangeran.