Antisipasi Klaster PTM, Wagub Emil Dardak Serukan Tracing Di Sekolah Dan Keluarga

Emil Elistianto Dardak/ist
Emil Elistianto Dardak/ist

Wakil Gubernur Jatim Emil Elstianto Dardak meminta agar tracing dilakukan terhadap temuan data klaster sekolah pasca penerapan Pembelajaran Tatap muka (PTM) yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Tekhnologi).


"Kita sudah meminta agar hal ini diilakukan antisipasi dan pencegahan terhadap data tersebut. Jangan sampai ini berkembang menjadi klaster besar di sekolah saat PTM dilaksanakan," ujar Wakil Gubernur Jatim setelah mengikuti rapat Paripurna DPRD Jatim, Jumat (24/09/21).

Menurut Emil dari data yang ada justru yang banyak tertular saat pelaksnaan PTM terjadi pada sekolahh dasar.

"Data yang ada 45 persen terbanyak terjadi pada klaster Sekolah Dasar (SD). Ini yang perlu dilakukan pengawasan ekstra pada pelaksanaan PTM untuk SD yang menjadi kewenangan penuh Kota Kabupaten," jelasnya.

"Jadi kita akan lakukan penelusuran terus. Dan kita berjalan dengan penuh kehati hatian jangan sampai ini menjadi klaster yang akan memjadi oenyebaran baru covid.  Tracing selian dilakukan di sekolah juga akan dilakukan di lingkungan keluarga," lanjutnya.

Plt Ketua Partai Demokrat Jatim ini juga mengatakan untuk sekolah SMA, SMK dan SLB yang menjadi wewenang Pemprov, data perhari ini ada sebanyak 27 guru, 12 siswa san 3 tenaga pendidik.

"Memang kemarin belum ada data itu. Itu perpagi ini setelah ada laporan dari Kepala Cabang Dinas yang ada di Jatim," ungkapnya.

Untuk tempatnya klaster SMA, SMK dan SLB, Emil enggan untuk membeberkan terjadi di Kofa Kabupaten mana. Cuma emil menyebut ada dibeberapa Kota Kabuoaten di Jatim.

"Maaf saya tidak menyebut Kota-Kabupaten mana. Yang pasti ada di 5 Kabupaten yang ada di Jatim. Dan kita juga akan melakukan tracing kepada mereka yang terdeteksi positif," tegasnya.

Sementara itu ketika disinggung terkait pelaksanaan PTM pasca ditemukan adanya klaster sekolah, mantan Bupati Trenggalek ini mengatakan, kejadian ini tidak harus membuat kita mengambil kebijakan memberhentikan PTM. Semua akan dilakukan pengkajian dan kehati hatian dalam pelaksanaan PTM khususnya di SMA SMK dan SLB.

"Setiap sekolah punya pengawas sekolah di cabang cabang dinas. Merekalah yang kita minta untuk awasi Prokes di sekolah. PTM tetap akan dilanjutkan, namun untuk yang muncul kasus akan ditutup guna dilakukan tracing terhadap sekolah tersebut," pungkasnya.

Seperti diketahui, evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memunculkan klaster sekolah. Secara Nasional 1.303 sekolah menjadi klaster Covid-19. Dan Jawa Timur paling banyak

Dari data tersebut Di Jatim tercatat, 165 klaster Covid-19 saat PTM. Dari jumlah tersebut, ada 917 guru dan 2.507 murid yang terpapar Covid- 19.