Kasus Covid Turun, Epidemiolog: Jangan Lengah Supaya Tidak Terjadi Lonjakan Ketiga

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono/Net
Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono/Net

Kinerja pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 diapresiasi Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono. Dikatakannya, turunnya angka penyebaran Covid-19 di Jawa-Bali tak terlepas dari penerapan PPKM levelisasi.


Hal ini disampaikan Pandu saat mengomentari rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia bertajuk Evaluasi Publik Terhadap Penanganan Pandemi, Pemulihan Ekonomi dan Demokrasi yang dilakukan secara virtual dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (26/9).

"Secara bertahap saran-saran dilakukan dan PPKM diganti levelnya, level 4, 3, 2, 1, supaya memberikan efek psikologis. Karena kan PPKM ini bisa berlangsung lama. Mungkin suatu saat nanti, PPKM itu dipertahankan di level 1 terus, supaya kita bisa menekan pandemi. Level 1 itu ya seperti penggunaan aplikasi PeduliLindungi di setiap kegiatan, dan semua harus sudah vaksin," ungkapnya 

Pandu sendiri mengaku kaget, angka penyebaran Covid-19 di Indonesia bisa turun dengan cepat. Karena itu, lanjutnya, tak heran jika negara-negara lain juga mengapresiasi kinerja pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19. Pemerintah tidak bohong soal penurunan ini.

Pandu mengingatkan pemerintah dan mengajak masyarakat untuk tidak terlena dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Menurutnya, masa seperti saat ini harus dimanfaatkan untuk terus berbenah guna meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat.

"Jangan lengah. Kita alami lonjakan kedua karena masuknya varian Delta itu bulan Juli. Karena itu, masyarakat harus tetap waspada supaya tidak terjadi lonjakan ketiga," tandasnya.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia merasa puas dengan kinerja Pemerintah Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19. 

"Mayoritas responden mengaku puas atau sangat puas dengan kerja Presiden dalam menangani wabah Covid-19, sebesar 57 persen. Tingkat kepuasan tidak berubah dalam dua bulan terakhir," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam kesempatan yang sama.

Salah satu kebijakan yang dinilai berhasil menekan angka penularan Covid-19 lanjut Burhanuddin adalah pemisahan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali. PPKM Jawa-Bali dipimpin oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP). Sedangkan untuk luar Jawa-Bali, tetap dipimpin oleh ketua Komite Pananganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN yang juga Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Seperti diketahui, sejumlah lembaga dunia mengapresiasi pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19. Selain Bank Dunia, universitas ternama di Amerika yang juga diakui dunia, Johns Hopkins University, bahkan menyebut penanganan Covid-19 di Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia. 

Johns Hopkins University mengapresiasi penanganan Covid-19 di Indonesia, karena mampu menurunkan angka kasus hingga minus 58 persen dalam kurun waktu dua minggu.

Baru-baru ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga meraih penghargaan dari Priyadarshni Academy India, dalam acara 'Global Award for Outstanding Contribution to National Economic Recovery'.

Menko Airlangga Hartarto dinilai telah berhasil memulihkan ekonomi Indonesia dengan baik, bersamaan dengan pananganan pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Priyadarshni Academy merupakan sebuah lembaga non-profit yang berbasis di India, namun kiprahnya telah mendunia, yang bergerak di bidang kemanusiaan, sosial budaya dan edukasi.