Bandit Penulis Kebencian

 Adian Radiatus/Net
Adian Radiatus/Net

BERMODAL halaman Facebook milik kapitalis yang disindirnya sebagai just money oriented, penulis spesialis menyerang Gubernur Anies Baswedan dengan berbagai narasi yang 'unlimited hatred' - kebencian tiada batas, Zeng Wei Jian tak hentinya menyalurkan rasa tertolaknya oleh Anies yang entah dalam hal apa.

Mejeng foto berdua Anies di ruang kerja dan umbar kedekatan untuk bilang ke publik "nih gue sohib Gubernur" tampaknya berujung tragis atas ulah sendiri. Anies tetap Gubernur yang berintegritas dan berprinsip sehat dalam bersahabat pada siapapun. 

Kedekatan itu mesti tulus tapi bila sudah intrik-intrik cari 'fulus' terus gatot alias gagal total maka seperti kata psikolog Sigmund Freud bahwa "rasa benci adalah wujud ego diri yang ingin menghancurkan sumber atau penyebab ketidakbahagiaannya".

Kebencian bisa tumbuh lebih ganas dari hasrat nafsu yang tertolak oleh targetnya. Dan ketika Zeng caci maki Anies dan Rocky Gerung dengan go-block super, dungu dan peduli setan, maka integritas ulasannya hancur luluh lantak. Cacian yang lebih tepat ke dirinya sendiri. 

Nggak berkelas. Pantas selain buzzer mabok ribut, ngggak ada media sosial yang mau tayangkan ulasannya.

Menyerang Rocky soal lahan tanah yang telah ditinggali puluhan tahun sama saja dengan menihilkan ribuan warga pemilik lahan yang sama.

Menyarankan pemerintah untuk menyikat rakyat pemilik lahan tak ubahnya pola 'communism against the people' juga sekaligus menjadi borjuis feodal. Pengkhianatan terhadap Pancasila. Sadis sekali. 

Tapi Anies dan Rocky memang sosok dengan latar belakang edukatif elite yang tentu saja penampilannya pun  berklasifikasi "go international" tentu terlalu jauh untuk meladeni kebencian manusia jenis rumput liar seperti itu.  

Bisa dibayangkan nanti ketika Formula E berlangsung, meski datang pakai mobil mewah tapi duduk nongkrong sendirian disudut Monas dibawah pohon sambil merokok dan bergumam "alas! yang bandit ternyata gue sendiri!

Adian Radiatus

Pemerhati masalah sosial dan politik