Selama Pandemi, Kasus KDRT di Kota Kediri Meningkat 200 Persen

  Kantor DP3AP2KB Kota Kediri/Ist
Kantor DP3AP2KB Kota Kediri/Ist

Dampak Covid-19 tidak hanya membuat perekonomian menjadi terpuruk, namun juga berdampak pada rumah tangga. Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan perempuan perlindungan anak pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri, sepanjang tahun 2020 atau selama pandemi, Dinas Pemberdayaan perempuan perlindungan anak pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DP3AP2KB) melalui satgas PPA menerima laporan dari masyarakat tetang kekerasan di dalam rumah tangga. Sebanyak 13 kasus telah dilaporkan ke DP3AP2KB Kota Kediri.


Dwi Nastiti, Kasi Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan anak (DP3AP2KB) Kota Kediri mengatakan, jika pada tahun 2019 jumlah kekerasan dalam tumah tangga berjumlah 5 kasus. 

Sedangkan pada tahun 2020 atau selama pandemi meningkat 200 persen atau menjadi 13 kasus. DP3AP2KB selalu melakukan pendampingan pada wanita yang menjadi kekerasan dalam rumah tangga. 

"Memang ada peningkatan kasus KDRT selama masa pandemi ini, jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu. Selama pandemi ini ada 13 kasus, sedangkan pada 2019 terdapat 5 kasus saja. Hal ini menujukkan bahwa, kenaikan tersebut karena dampak covid 19," Kata Dwi Kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (5/10). 

Dwi menambahkan, Pendampingan pada korban kekerasan dalam rumah tangga, berupa memberikan pelatihan. Kemudian, secara psikologis, didampingi psikolog untuk mengembalikan mental korban kekerasan dalam rumah tangga. 

Kekerasan dalam rumah tangga kasusnya meliputi kekerasan fisik, dan kekerasan psikis, yang berlatar belakang ekonomi karena dampak dari pandemi. Banyaknya kasus dalam rumah tangga mulai muncul pada bulan Maret hingga Desember 2020.