Jurubicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan yang menyebut Megawati Soekarnoputri menggulingkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden RI. Herzaky mengatakan, bahwa ia salah ucap menyebut Megawati menggulingkan Gus Dur.
- Taushiyah Nyai Sinta Nuriyah di Acara Buka Bersama di Pendopo Bondowoso
- Inaya Wahid: Etika adalah Soal Menjaga Harkat dan Martabat Bangsa
- Yenny Wahid Motivasi Santri Bahrul Ulum Tambakberas: Pilih Pemimpin yang Berakhlak dan Jujur
"Saya ini pengagum Gus Dur dan NU. Saya juga hormat kepada Ibu Megawati sebagai mantan presiden. Mohon maaf saya kepeleset lidah saat tanya jawab setelah konferensi pers," kata Herzaky dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (6/10).
Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat ini juga meminta maaf atas kesalahan ucap tersebut kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Sebab, ia sama sekali tidak bermaksud untuk menyerang personal bahkan tokoh tertentu atas kekeliruan ucapnya tersebut.
"Yang saya maksud, Ibu Megawati menggantikan Gus Dur. Saya mohon maaf kepada siapapun yang tidak berkenan atas kekeliruan ini," demikian Herzaky.
Pernyataan itu sebelumnya disampaikan Herzaky saat menjelaskan mengenai ide pendirian Partai Demokrat yang muncul setelah Gus Dur lengser dari kursi Presiden RI.
"PD (Partai Demokrat) berdiri dimulai ketika Pak SBY waktu itu di MPR, ketika ada pemilihan wakil presiden dari Ibu Megawati yang baru saja menggulingkan Bapak Gus Dur. Ketika itu ada cawapres ada dua, satu Pak Hamzah Haz, kedua Pak SBY," kata Herzaky pada Minggu lalu (3/10).
- Santunan Anak Yatim IKAPTK Jatim, Adhy Karyono: Wujud Solidaritas dan Kebersamaan ASN Jatim
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan
- Taushiyah Nyai Sinta Nuriyah di Acara Buka Bersama di Pendopo Bondowoso