Lalin di Surabaya Alami Peningkatan Tanda Perekonomian Meningkat

Irvan Wahyudrajad/RMOLJatim
Irvan Wahyudrajad/RMOLJatim

Pergerakan mobilitas masyarakat dengan kendaraan bermotor di Kota Surabaya mengalami perkembangan fluktuatif.


Hal tersebut dikarenakan adanya pelonggaran dan dibukanya beberapa sektor perekonomian di Kota Pahlawan.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mencatat sejak tanggal 10 Agustus lalu di Jalan Ahmad Yani mengalami peningkatan lalu lintas (Lalin) harian (LHR), sebanyak 11.243 kendaraan perharinya.

Kemudian angka itu mengalami kenaikan pada rentang 23-29 September 2021, mencapai 15.462 kendaraan.

"Ahmad Yani memang ada kecenderungan volume meningkat," kata Kepala Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (6/10).

Selain di wilayah Ahmad Yani, pertambahan volume kendaraan bermotor juga tercatat di beberapa wilayah lainnya, seperti Benowo yang awalnya 4.020 (per 10-16 Agustus 2021) menjadi 4.233 (23-29 September 2021).

Kemudian, di Gunung Sari LHR tercata 21.628 (per 10-16 Agustus 2021) menjadi 23.644 (per 23-29 September 2021). Di wilayah Terminal Osowilangun (TOW) tercatat 13.213 (per 10-16 Agustus 2021) menjadi 14.024 (per 23-29 September 2021).

Irvan menyebut, tidak semua wilayah mengalami kenaikan volume kendaraan. Di beberapa lokasi justru angka pengguna jalan tercatat turun.

Di Gunung Anyar contohnya, pada rentan waktu 10-16 Agustus 2021 jumlah volume kendaraan mencapai 8.198. Per 23-29 September 2021, jumlah itu turun menjadi 7.319.

Hal serupa juga tampak di wilayah Simo, tingkat LHR di sana juga turun dari 8.506, pada 10-16 Agustus 2021 menjadi 8.049 pada 23-29 September 2021.

Kemudian di wilayah Rungkut Menanggal, per 10-16 Agustus 2021 LGR tercatat 6.944 dan pada 23-29 September 2021 jumlahnya turun menjadi 6.893.

"Ada juga yang menurun seperti di Gunung Anyar, Rungkut Menanggal dan di kawasan Simo," pungkasnya.