World Animal Day, Pemkab Jember dan BKSDA Lepasliarkan 40 Monyet Ekor Panjang di Pulau Nusa Barong

Bupati Jember Hendy Siswanto, bersama Kepala BKSD, Direktur JAAN dan Wabub Jember saat melepaskan 40 ekor monyet di Pulau Nusa Barong/RMOLJatim
Bupati Jember Hendy Siswanto, bersama Kepala BKSD, Direktur JAAN dan Wabub Jember saat melepaskan 40 ekor monyet di Pulau Nusa Barong/RMOLJatim

Sebagai rangkaian dari World Animal Day (Hari Binatang Sedunia), Bupati Jember, Hendy Siswanto bersama Pejabat Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA), melepasliarkan 40 ekor monyet ekor panjang di Pulau Nusa Barong Desa Pugerkulon Kecamatan Puger Kabupaten Jember (7/10).


Selain itu juga ikut dilepasliarkan 4 ekor ular piton melalui prosesi pelepasan di Pantai Nyamplong Kobong, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas.

"Tentunya ini kebahagiaan kita, karena telah mengembalikan satwa liar kehabitatnya. Ini bagian dari upaya kita menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem pulau Nusa Barong," kata Bupati Hendy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Menurutnya, Pulau Nusa Barong berada di wilayah Kabupaten Jember. Tentunya hal tersebut menjadi tanggungjawab bersama dalam menjaga kelestariannya.

Bupati Hendy juga berminat mengelola Pulau Nusa Barong menjadi wisata alam sebagai tempat edukasi ke masyarakat.

"Wisata sifatnya khusus, sebagai wisata edukasi kepada masyarakat Jember dan anak cucu kita," ujarnya.

Sementara Kepala Bidang BKSD Wilayah 3 Jember, RM Widodo menjelaskan, sebanyak 40 monyet ekor panjang (macaca fascicularis) berasal dari rampasan dan penyerahan dari masyarakat.

Selanjutnya dilakukan proses habituasi (proses pembiasaan), karantina dan penilaian perilaku untuk memastikan bahwa bintang itu sehat.

"Monyet hasil rampasan atau penyerahan dari masyarakat, tidak serta langsung dilepasliarkan. Masih perlu proses penilaian perilaku, tujuannya untuk memastikan dia sehat, survive jika ketemu dengan koloni yang lain," terangnya.

"Mudah-mudahan satwa tersebut, segera bisa beradaptasi, bertemu dengan koloni yang lain, dan berkembang biak disana," sambungnya.

Dia menjelaskan, secara kebetulan pelepasliaran pada hari ini bersamaan dengan momentum peringatan World Animal Day atau hari satwa dunia 2021, yang diperingati setiap tanggal 4 Oktober. Seluruh dunia memperingati kebebasan satwa liar. 

"Ini menunjukkan bahwa manusia berinteraksi baik dengan satwa, hal ini untuk menghormati kesatwaan," ucapnya.

Demikian juga dengan pelepasliaran 4 ekor ular piton, perlakuan hampir sama dengan monyet ekor panjang, ada penilaian perilaku dan karantina sebelum dilepas ke alam bebas.

Sementara menurut Direktur Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Benvika tujuan kegiatan ini agar habitat dan ekosistem di Nusa Barong tetap terjaga.

Selain itu, pihaknya ingin melihat satwa liar indonesia tetap hidup bebas dan sejahtera di alamnya. Sehingga dapat dirasakan oleh generasi penerus.

"Kita tidak mau flora fauna kita punah," tandas Benvika. 

Usai prosesi pelepasan di pantai Nyamplong Kobong, maka puluhan ekor monyet ekor panjang dan 4 ekor ular piton, langsung dinaikkan ke perahu di bawa ke pulau Nusa Barong.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut,  Wakil Bupati Jember, KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman, unsur Forkopimda, Kepala OPD terkait, BBKSDA Jawa Timur beserta Jakarta Animal Aid Network (JAAN).]R]