Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Evaluasi Kenaikan PPKM ke Level III

Pelaksanaan vaksinasi bagi Santri. /Ist
Pelaksanaan vaksinasi bagi Santri. /Ist

Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, mengevaluasi kenaikan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dari level dua ke tiga sejak Selasa, 5 Oktober 2021.


Evaluasi dilakukan untuk menentukan langkah akselerasi vaksinasi dan peningkatan 3T (testing, tracing, treatment) agar PPKM kembali turun ke level II.

Jubir Satgas Covid-19, dr. Dewi Vironica mengatakan upaya pencapaian target vaksinasi sudah dilakukan dengan berbagai cara.

Hanya saja informasi hoak yang beredar di masyarakat seputar dampak negatif vaksin sulit untuk dibendung.

"Saat melakukan vaksinasi itu mereka harus menjemput bola, pun meski begitu mereka masih terkendala dengan masyarakat yang lebih Percaya dengan hoax. Jadi memang kita perlu meningkatkan sosialisasi, memahamkan mereka," ungkapnya, seperti dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Jum'at (8/10)

Menurutnya, masih ada sejumlah pondok pesantren, yang jumlah santrinya banyak belum tersentuh vaksin.

Sosialisasi yang perlu disampaikan bahwa vaksinasi yang akan diterima masyarakat bukan karena sebagai syarat menerima bansos, tapi karena memang butuh untuk melindungi mereka dari paparan Covid-19.

"Manfaatnya (vaksinasi) itu bagi diri sendiri, jadi bukan karena bantuan bukan karena syarat layanan vaksinasi. Plt. Bupati Probolinggo telah menekankan pendekatan persuasif pada tokoh agama, tokoh masyarakat," imbuhnya.

Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo memutuskan untuk meniru model dan pola pendekatan sosialisasi vaksinasi beberapa kabupaten/kota.

"Jadi nanti regulasinya itu akan diperbupkan yang notabene isinya itu seperti kewajiban. Karena vaksinasi ini program pemerintah, kita punya regulasi tertinggi yaitu undang-undang," jelas Dewi

Mengenai angka capaian vaksinasi dosis 1 yang hanya 45 persen, Dewi menyebut sebenarnya angka dosis yang telah disuntikkan mencapai 60 persen, hanya saja belum masuk ke dalam data entri.

"Kami optimis target minimal vaksinasi (50 persen) tahap satu rampung dalam dua sampai tiga minggu (pekan) ini. Nah yang sasaran lansia ini menjadi perhatian kami, karena mobilitas sosial para lansia kan terbatas, belum lagi yang takut efek dari vaksin," pungkasnya.