Setidaknya sepuluh orang dilaporkan terluka dalam serangan pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak di Bandara King Abdullah di Kota Jizan, selatan Saudi, pada Jumat malam (8/10) waktu setempat.
- ISIS Klaim Bertanggung Jawab Soal Ledakan di Bandara Kabul
- Separuh dari 150 Ribu Pasukan Rusia di Perbatasan Sudah Masuk ke Teritori Ukraina, Kiev Dikepung
- Surat Tulisan Tangan Albert Einstein Berisi Rumus Persamaan Energi dan Masa Terjual Rp 17,8 Miliar
Kantor berita negara SPA, dengan mengutip juru bicara koalisi pimpinan Saudi, melaporkan sepuluh korban terluka dalam serangan drone yang diduga dilakukan milisi Houthi. Enam korban adalah warga Saudi, tiga lainnya adalah warga Bangladesh dan satu warga Sudan.
"Beberapa jendela bandara juga hancur dalam serangan itu," kata juru bicara koalisi itu menambahkan.
Reuters melaporkan tidak ada klaim tanggung jawab langsung oleh Houthi, tetapi kelompok itu secara teratur meluncurkan serangan drone dan rudal yang menargetkan kerajaan teluk.
Koalisi militer pimpinan Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015, mendukung pasukan pemerintah terguling Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi dan memerangi kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.
- Kemenag Tunda Pengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi
- Soal Video Viral Surat Suara di Arab Saudi Sudah Tercoblos, Ini Respon Bawaslu
- Ibadah Haji 2024, Jemaah 41 Hari Tinggal di Arab Saudi