Kasus dugaan KDRT dewan Jatim berinisial BK terhadap istrinya, disinyalir bernuansa politik dan ada pihak ketiga. Hal ini disampaikan oleh Mei Rukmana, S.H Staf Operasional Yayasan Star Arutala Surabaya.
- Jabat Kadiv Humas, Irjen Dedi Prasetyo: Media adalah Mitra Utama dan Strategis
- Belasan Anak Laki-Laki jadi Korban Pelecehan Seksual
- Kecam Penganiayaan Advokat di Apartemen Purimas, Peradi Surabaya Surati Kapolda Jatim
"Terkait persoalan dr. MM dengan anggota dewan Jatim berinisial BK, bahwa saat ini kami sudah tidak sebagai pendamping. Mengingat pihaknya sudah mencabut pendampingan dengan kami," ujar Mei Rukmana, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, saat memberikan keterangan kepada awak media, Jum'at (8/10).
Mei Rukmana juga tidak keberatan bila ada pencabutan pendampingan. Menurutnya, alur pendampingan sudah tidak sesuai dengan alur penanganan Yayasan Star Arutala Surabaya.
"Alur pendampingan sudah tidak sama dengan konsep kami, saya menilai alur pendampingan yang diminta MM sarat akan politik," ungkap Mei yang juga Ketua PPA Karang Taruna Surabaya.
"Jadi tidak ada kecocokan konsep di antara kami berdua. Waktu itu kami menawarkan pendampingan sesuai draf penanganan korban KDRT, baik itu melalui tahapan asesmen hingga penguatan psikis dan kesehatan. Tetapi, konsep yang MM inginkan bagaimana membuat BK (terlapor) berhenti menjadi dewan," imbuhnya.
Karena memang sudah tidak sesuai dengan alur pendampingan yang semestinya. sehingga atas pencabutan pendampingan MM terhadap dirinya, Mei tegas tidak keberatan.
"Jadi mulai saat ini saya tidak lagi terikat dengan kasus KDRT yang dialami MM," tegas pengacara khusus perlindungan anak dan perempuan ini.
Terpisah, anggota DPRD Jatim inisal BK, mengatakan, pada akhirnya segala sesuatu di skenario pasti akan dibuka jalannya yang maha kuasa. Sehingga semakin jelas duduk masalah yang sebenarnya.
"Yakni bukan masalah rumah tangga atau KDRT tetapi sudah masuk nuansa politik yang saya duga menjatuhkan nama baik saya dan diduga ada peranan pihak ketiga," kata BK saat di konfirmasi melalui sambungan selulernya.
Ia berharap, rumah tangganya berjalan dengan baik dan anak-anak mendapat masa depan yang baik dan tidak berdampak pada psikologis mereka.
- KPK Telusuri Uang Gratifikasi Lukas Enembe, Suap Rp 1 Miliar Pintu Masuk ke Rumah Judi Singapura
- Pelapor Kekerasan Seksual Sekolah SPI Dilaporkan Atas Dugaan Penodaan Agama
- Menang Gugatan Perdata di Tingkat Banding, ASN Pemprov Jatim Minta Polisi Tetapkan Oknum Dishub Sidoarjo Sebagai Tersangka