Muslimat NU Probolinggo Masukkan Kurikulum Aswaja dalam POP

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Yayasan Pendidikan Muslimat (YPM) Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Probolinggo dipercaya menjadi salah satu organisasi penggerak dalam Program Organisasi Penggerak (POP) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia (RI).


Sebagai organisasi penggerak, Banom NU untuk kalangan perempuan ini akan mendampingi lima lembaga pendidikan di bawah naungan Muslimat NU. Untuk meningkatkan kualitas kepala sekolah, guru serta tenaga pendidik.

Kelima lembaga itu berada di Kecamatan Tongas, Wonomerto, Kuripan, Tegalsiwalan dan Kecamatan Leces.

Sebagai Banom NU, Muslimat NU Kabupaten Probolinggo memasukkan kurikulum Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah sejak dini ke dalam program pendampingan.

“Pendidikan merupakan program prioritas Muslimat NU Kabupaten Probolinggo. Karena Ibu-ibu sebagai pendidik pertama dan utama untuk mencetak kader NU yang berkualitas dan handal,” kata Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo, Nur Hayati, seperti dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Sabtu (9/10).

Menurutnya, sekolah yang terpilih bisa konsisten mengikuti pelatihan selama 3  tahun dalam POP tersebut.

Nanti hasilnya seperti parenting akan melibatkan anggota Muslimat NU, terutama terkait bagaimana cara mendidik anak.

“Harapan kami ada lembaga dan guru yang mau menularkan ilmu yang telah didapat kepada lembaga lain di Kabupaten Probolinggo. Semoga memberikan motivasi baru, berkarya dan bermanfaat demi kemajuan pendidikan anak di Kabupaten Probolinggo,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi menyambut baik keterlibatan Muslimat NU dalam melakukan pendampingan POP dari Kemendikbudristek RI.

Rozi berharap agar ilmu yang didapat oleh lima lembaga terpilih ditularkan kepada lembaga yang lain. "Dalam rangka meningkatkan kualitas kepala sekolah dan guru,” kata Rozi.

Diketahui, PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo merupakan satu dari 10 daerah di Jawa Timur yang mendapatkan kepercayaan melakukan pendampingan POP dari Kemendikbudristek RI.