Tidak Pantas Caci Maki untuk Dukung Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto/Net
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto/Net

KETUA Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dapat dikatakan memiliki hati setengah dewa dalam menghadapi segala serangan lawan politik, khususnya, merendahkan orang lain sekalipun musuh besar pantang dilakukannya.

Maka ketika ada yang mencoba mendukung atau semacam 'carmuk' kepada Prabowo dengan menihilkan pihak lain adalah penyesatan strategi yang tidak pantas. 

Adalah penulis ulasan semi politik dan sarkastis Zeng Wei Jian gegara ingin menyanjung Prabowo Subianto tapi lupa diri dengan cara merendahkan pihak lain yang juga telah populer sebagai kandidat di berbagai lembaga survei. 

Sangat tidak elok mengkualifikasikan Prabowo dengan Jokowi, karena ketimpangan yang cukup menonjol terkait kebijakan ekonomi, infrastruktur, politik dan sosial. 

Jokowi terlalu ambisius yang tidak realistis sehingga negara memasuki kondisi 'besar pasak daripada tiang'. 

Sementara Prabowo berwatak cermat dengan integritas prioritas kepentingan bangsa yang tinggi. Maklum jiwa Sapta Marga tetap melekat pada dirinya. 

Zeng sungguh naif ketika menyindir Ganjar Pranowo klemar-klemer bersolek citra, tetapi bilang semua yang ada di Ganjar ada di Prabowo.

Pertanyaannya, sejak kapan Prabowo klemar-klemer? Maka ketika ingin membuat narasi jangan terbawa niat ABS. Asal Bapak Senang. 

Cara menyanjung idola dengan merendahkan pribadi lawan dapat menjadi bumerang yang tidak simpatik. 

Airlangga Hartarto atau  Anies Baswedan atau Rizal Ramli serta Ganjar pun Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga Sandiaga Uno adalah nama-nama yang muncul di pusaran bursa calon presiden. Tak perlu keranjingan mengumpat. 

Anies telah membuktikan hal itu, menang telak Pilkada di tengah perundungan yang tidak karuan. 

Saatnya memiliki bahasa yang terpelajar sebagai gambaran intelektualitas sehingga idola yang digadang tidak disalah image-kan gegara cara ulasan yang asal jeplak itu. 

Tidak ada kandidat pemimpin negara yang unggul karena caci maki lawannya.

Adian Radiatus

Pemerhati masalah sosial dan politik