TP PKK Lamongan Canangkan 5 Desa Pilot Project Peduli Stunting

Ketua TP PKK Lamongan Anis Yuhronur Efendi saat Pencanangan Pilot Project Desa Peduli Stunting/RMOLJatim
Ketua TP PKK Lamongan Anis Yuhronur Efendi saat Pencanangan Pilot Project Desa Peduli Stunting/RMOLJatim

Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan mengangkat isu stunting sebagai program dukungan terhadap pilot project Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana yang merupakan gagasan PKK Pusat dan PKK Provinsi.


Demikian disampaikan Ketua TP PKK Lamongan Anis Yuhronur Efendi saat Pencanangan Pilot Project Desa Peduli Stunting di Pendopo Kecamatan Sukodadi, Selasa (19/10). 

“Pilot project gerakan keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana merupakan sebuah gagasan PKK pusat dan provinsi untuk menumbuhkan kesadaran yang melibatkan keluarga dan masayarakat secara langsung serta membina masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri serta tanggap dan tangguh menghadapi berbagai tantangan,” kata Anis dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Menurutnya, hari ini dilakukan pencangangan desa pilot project peduli stunting di lima desa di lima kecamatan. Yakni Desa Deket Kecamatan Deket, Desa Nguwok Kecamatan Modo, Desa Jatidrojog Kecamatan Kedungpring, Desa Karangwungulor Kecamatan Laren dan Desa Banjarejo Kecamatan Sukodadi.

“Alhamdulillah Tim Penggerak PKK Lamongan sangat cepat dalam merespon upaya penurunan stunting di Kabupaten Lamongan. Kepada para tim yang terlibat nanti harus banyak bertanya dan fokus apa saja yang akan disiapkan melalui empat pokja, yakni pokja peduli stunting, peduli lingkungan, peduli ibu dan anak serta peduli hidup bersih dan sehat. Sehigga jangan sungkan untuk sering-sering koordinasi demi terwujudnya keluarga yang sehat,” ungkapnya.

Sementara Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang hadir secara langsung meresmikan Pencanangan Desa Peduli Stunting tersebut mengungkapkan, perlunya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam penurunan stunting.

Dia menyakini, melalui pencanangan pilot project desa peduli stunting ini dapat menjadi role model yang dapat ditiru oleh semua desa-desa di Lamongan. 

“Penurunan stunting tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu kolaborasi seluruh elemen masyarakat. Saya yakin dengan pilot project ini dapat menjadi model yang dapat ditiru oleh semua desa-desa di Lamongan,” kata Yuhronur.

Berdasarkan data bulan timbang bayi per Februari 2021, masih Yuhronur, angka stunting menunjukkan angka 7,68%, angka kematian ibu 83,67 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian bayi 5,3 per 1.000 kelahiran hidup.

"Ini adalah tantangan yang harus kita tuntaskan bersama," tegasnya.

Tidak hanya stunting, Yuhronur juga mengajak seluruh elemen masyarakat turut peduli terhadap keadaan sekitar.

Melalui program unggulan penanggulangan kemiskinan ekstrem  Home Care Service (HCS) diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya keluarga rawan baik di bidang kesehatan, sosial juga ekonomi.

“Saya instruksikan kepada seluruh masyarakat, kades, camat harus dapat melakukan respon cepat ketika ada tetangga, warganya yang mengalami kerentanan kepada Tim HCS. Tidak hanya kerentanan terhadap kesehatan, namun juga sosial ekonomi dalam rangka penurunan kemiskinan ekstrem,” tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr. Taufik Hidayat turut menjelaskan penetapan kelima desa yang ditunjuk, Taufik mengungkapkan desa yang dipilih merupakan desa yang masih memiliki kekurangan namun juga memiliki potensi menuju lebih baik.

"Sehingga pengalaman dari kelima desa ini akan di dibuat percontohan desa lainnya," pungkasnya.