Ekonom senior Indef, Faisal Basri mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo konsisten menurun sejak awal menjabat sebagai kepala negara pada 2014 silam.
- Faisal Basri: Kebobrokan Pemerintahan Jokowi Tidak Boleh Diwariskan
- Polemik Manfaat Hilirisasi Nikel: Manipulatif untuk Pencitraan?
- Hilirisasi Nikel, Faisal Basri, Septian Hario Seto, dan Penyiaran Berita Bohong!
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia itu dari 8 turun 7 persen, era Pak SBY 6 persen, era Pak Jokowi itu 5 persen," kata Faisal Basri saat menjadi narasumber dalam diskusi daring bertajuk "7 Tahun Pemerintahan Jokowi: Ekonomi Meroket atau Nyungsep?" pada Rabu siang (20/10).
Ia menyatakan, Presiden Jokowi gagal mengangkat perekonomian nasional sebagaimana janjinya saat kampanye, yakni naik 7 persen setiap tahun. Faisal Basri juga memprediksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir periode Jokowi di 2024 hanya berkisar 4 sampai 4,5 persen.
"Lima tahun (periode) kedua itu saya perkirakan cuma 4,5 persen. Jadi, turun terus sampai 2024, konsisten menurun. Jadi gagal mengangkat sesuai dengan janji kampanyenya," tegasnya.
Atas dasar itu, ekonom Universitas Indonesia (UI) ini menilai perekonomian nasional tidak meroket seperti yang diharapkan, meski tidak juga jika disebut nyungsep.
"Jadi pendek kata, Pak Jokowi tidak mampu mewujudkan janjinya 7 persen rata-rata setahun. Turun terus sampai 2024, konsisten menurun," pungkasnya seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi
- Rencana Jokowi Sematkan Pangkat Jenderal ke Prabowo, TB Hasanuddin: Dalam TNI Tak Ada Pangkat Kehormatan
- Apakah Prabowo Bakal Disetir Jokowi Jika Jadi Presiden?