Makam Ki Ronggo, Pembabat Bondowoso Tetap Didatangi Peziarah

Komplek Makam Ki Ronggo Bondowoso/RMOLJatim
Komplek Makam Ki Ronggo Bondowoso/RMOLJatim

Raden Bagus Asra atau biasa dikenal dengan sebutan Ki Ronggo adalah Pembabat sekaligus Bupati Bondowoso pertama yang dikukuhkan pada 17 Agustus 1819 atau 25 Syawal 1234 H.


Makam Ki Ronggo yang berada di Kelurahan Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel tersebut selalu dihadiri pengunjung setiap harinya terlebih saat perayaan Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) menjadi puncaknya karena seluruh petinggi di Bondowoso juga berziarah.

Keberadaannya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Bondowoso cukup memudahkan peziarah untuk mengakses lokasi tersebut karena hanya 3KM saja kesebelah Utara dari alun-alun Bondowoso ke arah kecamatan Tegal Ampel.

Dikatakan Pak Asno, Salah satu juru kunci makam Ki Ronggo, setiap harinya, puluhan peziarah dari berbagai penjuru Bondowoso dan sekitarnya mendatangi makam tersebut untuk berdoa sekaligus melepas penat yang mungkin dari perjalanan jauh.

"Rata-rata peziarah mereka tidak sendirian, paling tidak bersama keluarga atau kerabatnya," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (20/10).

Biasanya, puncak peziarah dari masyarakat hingga pejabat mengunjungi makam ketika momentum Harjabo tersebut.

"Karena Bupati dan Wabup Bondowoso pasti selalu ziarah disini," tambahnya.

Kemudian, ketika momentum usai pergantian Kapolres maupun Dandim 0822 Bondowoso yang baru pasti mereka berziarah, alasannya pasti menghormati Pembabat Bondowoso.

"Istilahnya (Ngapora) izin kepada beliau (Ki Ronggo) beserta keluarga, karena sedang akan bertugas disini" tuturnya.

Untuk hari besar keagamaan seperti maulid nabi, biasanya ada rombongan dari beberapa pesantren yang menggelar sholawatan di tempat tersebut. Namun tahun ini belum ada kabar untuk kegiatan serupa tersebut.

"Entah karena sedang PPKM atau memang tidak menjadwal, kami juga belum tau," urainya.

Ditengah pandemi, kedatangan pengunjung terpaksa harus dibatasi dan tidak berkerumun agar tidak berpotensi ikut jadi penyebar Covid-19 di kompleks makam Ki Ronggo.

Sebenarnya, jika tidak dibatasi dengan prokes ketat peziarah di massa pandemi justru malah bertambah makin ramai.

"Alasannya tidak bisa aktivitas, ya banyak yang memilih untuk berziarah," pungkasnya.