Hari Santri, Gus Rozin: Santri Masa Depan Harus Jadi Agen Perubahan Indonesia

Ketua RMI PBNU Abdul Ghofar Rozin saat rayakan Hari Santri Nasional di PBNU/Repro
Ketua RMI PBNU Abdul Ghofar Rozin saat rayakan Hari Santri Nasional di PBNU/Repro

Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) menargetkan adanya pemetaan sumber daya manusia (SDM) yang lebih konkret untuk menyambut satu abad Nahdlatul Ulama beberapa tahun ke depan.


Hal ini disampaikan oleh Ketua RMI PBNU Abdul Ghofar Rozin dalam puncak dari rangkaian perayaan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 pada Jumat malam (22/10).

Untuk mencapai cita-cita tersebut, kata pria yang karib disapa Guz Rozin ini, para santri harus mendapatkan suntikan semangat untuk belajar lebih banyak.

Di sisi lain, kata dia, santri juga membutuhkan suntikan gagasan setiap tahunnya. Atas alasan itu, tema yang dipakai untuk puncak acara HSN 2021 adalah Amanat Hari Santri dan seribu Khotmil Quran.

“Amanat Hari Santri ini tidak lain adalah pidato kebudayaan yang sudah kami lakukan setiap tahunnya, kecuali tahun kemarin karena pandemi,” kata Gus Rozin.

“Dengan adanya pidato kebudayaan seperti ini, artinya setiap tahun kita mendapatkan suntikan gagasan baru, penyegaran ide, sehingga target pemetaan SDM pelan-pelan bisa kita capai untuk menyambut satu abad NU,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Gus Rozin juga mengungkapkan terima kasih kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah atas beasiswa yang sudah dipersiapkan Kemnaker khusus untuk santri.

“Selain ada LPDP Santri yang ditutup hari ini, ada skema beasiswa lagi untuk santri dari Kemnaker,” katanya

Gus Rozin optimistis, bahwa ke depan santri bisa berada di tengah atau menjadi mainstream dalam menjadi agen perubahan untuk membawa kemajuan.

“Saat ini, kita belum di tengah, tapi agak tengah. Lama-lama santri pasti bisa menjadi mainstream dan berpotensi besar menjadi agen perubahan untuk Indonesia,” tegasnya.

Turut hadir dalam acara ini Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.