Peringati Hari Jadi Kabupaten Tuban ke-728, Ini 9 Program Prioritas 'Mbangun Deso Noto Kuto' 

Upacara Hari jadi Tuban di halaman Pemkab Tuban/ist
Upacara Hari jadi Tuban di halaman Pemkab Tuban/ist

Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky pimpin upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tuban ke-728 di Halaman Kantor Pemkab Tuban, Jum’at (12/11).


Upacara tersebut diikuti Wakil Bupati Tuban H. Riyadi, Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Pimpinan OPD, Camat, Pimpinan Instansi vertikal, BUMN, Perbankan, serta Perusahaan.

Seluruh tamu undangan dan peserta upacara yang terdiri dari satu pleton anggota TNI/ POLRI, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, Petugas Kesehatan, Pramuka, Mahasiswa, serta Pegawai Pemkab Tuban, berlangsung secara khidmad

Dalam amanatnya, Bupati Tuban Lindra menekankan, jika sinergi dan kolaborasi menjadi kunci dalam 'Mbangun Deso Noto Kutho menuju Tuban sejahtera' sesuai tema HJT tahun ini. Semangat bersama menuju pemerataan pembangunan yang dilakukan dari desa hingga kota untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Bupati Lindra menekankan, jika keberhasilan pembangunan tidak bisa berjalan dengan baik dan optimal tanpa dukungan dan sinergi semua pihak terutama aparatur pemerintah sebagai motor penggerak pembangunan. Aparatur Sipil Negara juga harus menciptakan inovasi untuk menjadi Sumber Daya Aparatur yang siap, sigap dan adaptif, terutama di masa Covid-19.

“Melakukan inovasi, menerobos sistem-sistem konvensional, termasuk penggunaan digital teknologi,” ungkapnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Bupati Lindra berharap, seluruh aparatur Pemkab Tuban selalu memegang prinsip bersih melayani yang diaplikasikan secara professional, transparan, akuntabel serta menjaga selalu kekompakan dan kebersamaan dalam bekerja dan menghilangkan ego masing-masing. 

”Tidak ada lagi ego sektoral, semua bekerja untuk masyarakat Tuban lebih sejahtera,” kata Lindra.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Lindra juga menyampaikan tanggung jawab yang diemban untuk pelaksanaan RPJMD Kabupaten Tuban tahun 2021-2026. Adapun 9 program prioritas yang disampaikan yaitu, pertama, membangun infrastruktur yang partisipatif dari desa hingga kota.

Kedua, membangun serta memantapkan SDM berkualitas berbasis nilai agama, budaya dan kearifan lokal, serta penguatan pendidikan karakter. 

Ketiga, membangun serta memantapkan peran serta masyarakat, Pemerintah Desa, Bumdes, dan Dunia Usaha, salah satunya menumbuh kembangkan satu desa satu produk unggulan.

Keempat, membangun ekonomi kerakyatan serta memantapkan nilai tambah melalui UMKM, Koperasi, Bumdes, peranserta dunia usaha dalam kemitraan dan kewirausahaan masyarakat, pengembangan wisata berbasis lingkungan, produktifitas produk perikanan dan pertanian serta peternakan. 

Kelima, membangun pendidikan yang partisipatif dengan memperluas jangkauan, bantuan untuk siswa kurang mampu, biaya sekolah dan tunjangan untuk guru tidak tetap dan guru ngaji, serta penguatan bantuan operasional madrasah diniyah, pondok pesantren.  

Keenam, memulihkan serta memantapkan lingkungan yang partisipatif, perencanaan pembangunan yang berwawasan dan selaras dengan lingkungan alam. 

Ketujuh, membangun kesehatan melalui penguatan kualitas kesehatan ibu dan anak, serta lansia juga masyarakat melalui akses fasilitas pelayanan kesehatan yang meluas, perbaikan sanitasi lingkungan dan air bersih.

Kedelapan, membangun serta menumbuh kembangkan pemuda wirausaha, sarana olahraga, kesenian, kebudayaan, serta kerajinan. 

Kesembilan, membangun meperintahan dengan memantapkan budaya birokrasi bersih melayani, pelayanan berbasis IT, sistem pengendalian internal, sistem pengawasan efektif dan transparan, serta integrasi perencanaan pembangunan desa dan kota.