Prabowo dan Fadli Zon Seia Sekata

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) dan Fadli Zon/Net
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) dan Fadli Zon/Net

UPAYA Fadli Zon mengkritik atau menyindir Presiden Jokowi untuk memperhatikan musibah banjir di Sintang, Kalimantan Barat menuai polemik di berbagai media sosial maupun publik, setelah respons justru datang dari sang Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.

Melalui Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Prabowo menitip pesan, "Fadli Zon jangan begitulah mengkritik presiden terkait musibah di Sintang...". Kira-kira begitulah mungkin yang disampaikan Prabowo dan diberi label 'ditegur'. 

Sebenarnya komunikasi semacam ini adalah hal yang lumrah di tataran partai, apalagi pendukung pemerintahan pula. Imbasnya muncul ketidak dewasaan pihak Istana yang sering dicerminkan melalui staf bernama Ali Mochtar Ngabalin. Masak urusan Kritik atau sindiran seorang Fadli Zon saja begitu bapernya. Lagipula kontennya benar, kecuali menebar fitnahan. 

Ada yang gerah dengan hal-hal realistis di seputar perilaku dan kebijakan Presiden Jokowi. Dan Fadli selaku anggota DPR sangat wajar menyampaikannya. Kalau bukan wakil rakyat sah siapa lagi, meskipun demokrasi memungkinkan rakyat juga melakukan hal yang sama. 

Namun tentu saja kita tak dapat serta merta menuding Prabowo 'menegur' karena telah 'ditegur' pula oleh bahkan langsung Presiden sendiri. Sangat diragukan hal sepele sampai segitunya seorang Presiden Jokowi yang selalu mengingatkan untuk berani mengkritik dirinya. "Kangen didemo dan siap dikritik" adalah ucapannya yang cukup populer. Kecuali bohong basa-basi belaka.

Maka respons berbagai kalangan aktivis dan tokoh masyarakat mendukung Fadli Zon untuk tetap berani menyuarakan fakta kebenaran tanpa 'ewuh pakewuh' kepada ketum partainya adalah bukti bahwa salah seorang wakil Partai Gerindra di parlemen tetap setia menjadi corong suara hati rakyat. 

Tentu saja hal ini adalah magnet tersendiri bagi eksistensi partai yang disayang dan dijaganya selama bertahun-tahun bersama sang ketum dan jajaran pengurus lainnya.

Dan ketika ini terjadi dalam internal sebuah partai politik, dapat dipastikan strategi partai tentu menjadi salah satu pertimbangan setiap aksi sekecil apapun bahkan diantara intrik-intrik didalam dan diluar partai itu sendiri. 

Dengan melihat kemampuan 'silent is golden' Prabowo sejak berada di dalam kabinet ini, sementara seharusnya 'teguran' itu dipandang sebagai teka-teki yang mungkin saja padanan katanya adalah 'sapaan' antara kedua pribadi Fadli Zon dan Prabowo. Karena sejatinya dalam perspektif langkah politik sering terlihat mereka berdua 'seia-sekata'.

Adian Radiatus

Pengamat sosial dan politik