80 Negara Diprediksi Tak Capai Target Vaksinasi WHO, Jokowi Minta Kolaborasi Asia-Eropa

Presiden Joko Widodo pada gelaran Konferensi Tinggi Tinggi (KTT) Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-13 pada Jumat malam (26/11)/Repro
Presiden Joko Widodo pada gelaran Konferensi Tinggi Tinggi (KTT) Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-13 pada Jumat malam (26/11)/Repro

Kesenjangan vaksinasi Covid-19 yang terjadi di dunia diangkat kembali oleh Presiden Joko Widodo pada gelaran Konferensi Tinggi Tinggi (KTT) Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-13 pada Jumat malam (26/11).


"Saat ini lebih dari 7,6 miliar dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan di seluruh dunia, namun kesenjangan akses terhadap vaksin masih lebar," ujar Jokowi melalui akun Twitternya pada Sabtu (27/11).

Jokowi memaparkan, sebanyak 64,99 persen populasi negara kaya telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Sementara, di negara-negara miskin baru 6,48 persen cakupan vaksinasinya dari total populasi yang ada.

"Target vaksinasi WHO sulit tercapai karena diperkirakan hampir 80 negara tidak mencapai target vaksinasi 40 persen populasi di akhir tahun 2021," tukas Jokowi.

Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga memprediksi, pada saat yang sama ada lebih dari 100 juta dosis vaksin di negara G7 tidak terpakai dan kadaluwarsa.

Karena itu dia mendorong pada gelaran KTT Asia-Europe Meeting ke-13 untuk membangun kolaborasi memutus kesenjangan vaksinasi Covid-19 di dunia.

"Saya mengajak para pemimpin negara Asia dan Eropa untuk bekerja sama. Dose-sharing harus digalakkan, produksi vaksin dinaikkan, dan kapasitas penyerapan negara penerima vaksin ditingkatkan," tandas Jokowi menutup.