Hadiri Stadium General di Bondowoso, Direktur Diktis Singgung Perbaikan SDM Dan Lembaga.

Prof. Suyitno (tengah) saat mengisi stadium general di STAI Al-Ustmani Bondowoso/RMOLJatim
Prof. Suyitno (tengah) saat mengisi stadium general di STAI Al-Ustmani Bondowoso/RMOLJatim

Stadium general yang digelar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Ustmani Bondowoso di hadiri langsung Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag RI, Prof. Suyitno, Kamis (2/12).


Acara yang digelar terbatas hanya untuk jajaran pimpinan dan dosen STAI Al-Ustmani tersebut mengusung misi perbaikan sistem dalam lembaga serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

Prof. Suyitno menerangkan, dalam pengembangan kelembagaan harus sinergis dengan kesiapan para pengajar yakni dosen yang ada. Tidak bisa segala sesuatu dilakukan tanpa pertimbangan yang matang terlebih dadakan.

"Kampus ini harus mulai memikirkan kompetensi dosennya," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Kemudian, kampus juga harus berkontribusi atas kesiapan tersebut agar semua tidak timpang. Selanjutnya bisa memperkuat komitmen dosen dengan kontrak yang harus disepakati.

"Agar nantinya loyalitas dosen tidak hilang, giliran ada ruang yang lebih baik diluar maka pindah dengan mudahnya. Itu jangan sampai begitu," sambungnya.

Ditambahkannya, pada dasarnya perguruan tinggi (PT) berdasarkan pada tri darma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dari poin tersebut harus ada produk yang bisa dihasilkan oleh dosen dan juga lembaga sebagai penopangnya.

"Tri darma ini berjalan atau tidak ya dilihat dari bagaimana manajemen dosen didalamnya," tuturnya.

Seperti pendidikan, sudah pasti dosen yang menjadi ujung tombak terlaksananya karena dimanapun perguruan tinggi pasti sistem pendidikannya yang utama.

Kemudian ada penelitian yang dosen harus berperan dengan campur tangan lembaga untuk operasional dan semacamnya. Pembiayaannya, kata Suyitno, setidaknya ada tiga cara sumber yang bisa di dapat.

"Mulai dari bermitra, ditanggung pemerintah dan jalan terakhirnya adalah pembiayaan mandiri. Jangan sampai kosong pembiayaan ini karena juga berperan atas akreditasi nantinya," ucapnya.

Diakhirinya, dosen tidak hanya bertugas untuk mengajar saja karena banyak instrumen penting yang alurnya sesuai apa yang dilakukan dan dimiliki oleh dosen.

Ia berharap kekurangan yang ada pada lembaga kampus tidak menyurutkan semangat dan ide-ide untuk tetap menjalankan apa yang terdapat dalam Tri darma tersebut. 

Sementara itu, Ketua STAI Al-Ustmani, Dr. Ubaidillah MPd mengatakan, pihaknya berharap betul dengan hadirnya direktur Diktis Kemenag RI bisa menjadi motivasi dan peroleh banyak solusi dari beberapa problem yang ada dalam kampus itu.

"Kampus kami masih tergolong baru, kekurangan dan kelemahannya pasti masih nampak, itulah yang kami harus segera perbaiki," ujarnya.

Pihaknya sangat mendukung apa saja yang menjadi masukan dan koreksi baginya dan kampus dan bersiap untuk segera berbenah secepatnya.

" Ini kesempatan langka dapat motivasi langsung dari beliau, kami sangat bersyukur dan secepatnya agar berbenah," pungkasnya.